Meskipun mengganti nomor HP mungkin bisa menghindari panggilan dari pihak pinjol, riwayat utangmu tetap tercatat dalam sistem.
Pinjol akan melaporkan keterlambatan pembayaran atau bahkan gagal bayar ke lembaga pemeringkat kredit.
Skor kreditmu akan terpengaruh secara negatif, dan ini akan mempersulitmu untuk mendapatkan pinjaman di masa depan, baik itu untuk pembelian rumah, kendaraan, atau pinjaman lainnya.
3. Risiko Hukum dan Ancaman Tindak Pidana
Utang yang tidak dibayar dengan sengaja, apalagi dengan cara mengganti nomor HP untuk menghindari pembayaran, bisa berujung pada masalah hukum.
Beberapa pinjol melaporkan nasabah yang tidak membayar utang ke pihak berwajib, dan hal ini dapat berisiko masuk dalam proses hukum.
Pinjol dapat menganggap tindakan mengganti nomor HP sebagai upaya untuk menghindari kewajiban pembayaran yang sah, dan ini bisa berujung pada tuntutan hukum.
Nasabah yang mengganti nomor HP untuk menghindari panggilan atau tagihan dapat berisiko dihadapkan pada ancaman pidana.
Baca Juga: OJK Catat 400 Pinjol Ilegal per Desember 2024
4. Meningkatnya Jumlah Utang Akibat Denda dan Biaya Tambahan
Selain terputusnya komunikasi dengan pinjol, mengganti nomor HP juga dapat memperburuk kondisi keuanganmu.
Oleh karenanya, tagihan yang tidak dibayar tepat waktu, pinjol akan mengenakan denda dan biaya tambahan semakin menambah jumlah utang.
Biasanya, jumlah utang yang belum dibayar akan bertambah dengan bunga atau biaya administrasi lainnya yang diterapkan oleh pihak pinjol.
5. Kesulitan Mengakses Aplikasi dan Fitur Pinjol
Banyak aplikasi pinjol yang mengintegrasikan nomor HP dengan akun pengguna untuk tujuan verifikasi dan pengelolaan pinjaman.