Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Jibril mendatangiku dengan seekor hewan yang tingginya di atas keledai dan di bawah bagal, lalu Jibril menaikkanku di atas hewan itu kemudian bergerak bersama kami. Setiap kali naik maka kedua kakinya yang belakang sejajar dengan kedua kaki depannya, dan setiap kali turun kedua kaki depannya sejajar dengan kedua kaki belakangnya."
Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW dan beberapa literatur tersebut, dapat disimpulkan bahwa buraq itu adalah seekor hewan yang warna bulunya putih, tubuhnya panjang, tingginya melebihi keledai dan lebih kecil dari bagal, telinganya bergelombang atau bergerigi, kecepatannya seperti kilat, memiliki empat kaki. Jika naik, kedua kaki belakangnya disejajarkan dengan dua kaki depannya. Jika menurun, kedua kaki depannya disejajarkan dengan kedua kaki belakangnya.
Baca Juga: Catat Tanggalnya, dan Pahami Puasa Asyura dan Pahalanya dari Buya Yahya
Terlepas dari kecepatan dan bentuk buraq tersebut, peristiwa Isra Mi'raj telah menunjukkan kebesaran Allah SWT kepada hamba-Nya. Hal ini seperti dijelaskan dalam surat al-Isra' ayat 1 yang artinya, "Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."