Satu Lajur Kereta Api yang Longsor Antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati Sudah Dapat Dilalui

Jumat 24 Jan 2025, 09:27 WIB
Ilustrasi Kereta api jarak jauh. (dok.PT KAI)

Ilustrasi Kereta api jarak jauh. (dok.PT KAI)

SEMARANG, POSKOTA.CO.ID - PT KAI menegaskan bahwa jalur rel di perlintasan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati yang terputus akibat banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat dini hari, sudah tersambung satu lajur.

Hal tersebut diungkapkan Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo yang mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menormalisasikan jalur tersebut.

"Salah satu lajur sudah selesai diperbaiki dan bisa dilintasi KA dengan kecepatan terbatas," terang Franoto kepada wartawan pada Jumat, 24 Januari 2025.

Dikatakannya kereta pertama yang melintas di jalur tersebut pukul 05.06 WIB yakni KA Harina relasi Bandung-Surabaya. Ditambahkannya, masih terdapat beberapa perjalanan KA yang pola operasionalnya memutar melalui Brumbung-Gundih-Gambringan maupun jalur Solo.

Baca Juga: Rel Perlintasan Masih Terputus Akibat Banjir dan Longsor Grobogan, 29 Perjalanan KA Jarak Jauh Terganggu

Pada hari ini Kereta Api yang pola operasionalnya harus memutar terdapat 22 perjalana KA. "Ada 13 KA yang perjalanannya masih memutar melalui Solo, seperti Argo Brono Anggrek, Sembrani, Gumarang, Pandalungn, dan Blambangan Ekspres," tegasnya.

Sedangkan PT KAI, lanjut dia, juga masih membatalkan perjalanan KA Kedungsapur dan KA Blora Jaya, meski jalur sudah tersambung hari ini.

Franoto memastikan jadwal perjalanan KA akan secara bertahap kembali normal seiring dengan proses perbaikan jalur yang terputus.

"Kepadatan jalur lintas saat ini masih terjadi dan secara bertahap akan terurai," katanya.

Sepanjang empat hari jalur rel di Grobogan yang terputus, lanjut dia, tercatat 89 perjalanan KA yang pola operasionalnya memutar serta 29 KA yang perjalanannya dibatalkan.

Longsornya jalur kereta tersebut diakibatkan intensitas hujan yang deras dan tinggi sejak Senin, 20 Januari 2025 malam hingga Selasa 21 Januari 2025 mengakibatkan bencana alam di sejumlah daerah.

Berita Terkait
News Update