8 Orang Ditangkap Polres Pandeglang, Maling Spesialis Bobol Minimarket

Kamis 23 Jan 2025, 14:59 WIB
Para pelaku pembobol minimarket saat digelandang ke sel tahanan Polres Pandeglang. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

Para pelaku pembobol minimarket saat digelandang ke sel tahanan Polres Pandeglang. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak delapan pelaku pembobol minimarket dan penadah barang curian diamankan jajaran Unit Jatanras Polres Pandeglang.

Kedelapan pelaku tersebut di antaranya lima orang berinisial AD, LG, SF, KH, dan HD merupakan pelaku pembobolan. Sedangkan SI, AI, dan SL penadah barang hasil curian dari para pelaku tersebut.

Selain mengamankan delapan pelaku, Polres Pandeglang juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti. Di antaranya ratusan barang dari minimarket, mulai dari ratusan bungkus rokok berbagai merek, dan pembersih wajah.

Selain itu polisi juga mengamankan alat yang digunakan untuk membobol minimarket seperti linggis, tang, obeng, satu unit kendaraan roda dua serta barang bukti lainnya.

Baca Juga: Program MBG di Pandeglang Belum Jelas, Disdikpora Tunggu Arahan BGN

Kapolres Pandeglang, AKBP Oki Bagus Setiaji mengungkapkan, hari ini pihaknya telah mengungkap pelaku tindak pidana pencurian dan pemberatan. Sasarannya adalah toko-toko waralaba yang berada di wilayah Pandeglang.

"Para pelaku ini telah melakukan aksinya sejak Oktober hingga Desember 2024. Dan pada awal tahun 2025 para pelaku berhasil diciduk, yang di antaranya lima pelaku dan tiga orang penadah," ungkapnya di Mapolres Pandeglang, Kamis, 23 Januari 2025.

Beberapa lokasi yang menjadi sasaran aksi kejahatan para pelaku di antaranya Indomaret Ciekek 4 TKP, Indomaret Pabrik 2 TKP, Indomaret Ciputri 2 TKP, Alfamart Gardu Tanjak 2 TKP, dan Alfamart Kadumerak 2 TKP.

Modus operandi pelaku, lanjut Oki, para pelaku melakukan survei terlebih dahulu untuk menentukan titik lokasi yang akan dijadikan sasaran aksi kejahatan mereka.

Baca Juga: 11 Kecamatan di Pandeglang Dilanda Banjir, 3.000 KK Terdampak

"Setelah melakukan survei, para pelaku menjauh dari target lokasi. Ketika dirasa situasi dan kondisi sekitar sasaran sudah aman, kemudian pelaku mendatangi lokasi pada malam hari dan melakukan aksi jahatnya," katanya.

Berita Terkait
News Update