Meskipun ada beberapa penerima yang menunjukkan bukti struk penarikan, saldo yang mereka tarik berasal dari alokasi tahun 2024 yang baru cair di awal tahun 2025.
Situasi ini bisa terjadi karena kendala teknis seperti penguncian atau pemblokiran sementara dana bantuan.
Kementerian Sosial sebelumnya telah mengumumkan bahwa penyaluran BPNT Program Sembako tahun 2025 akan dipercepat menjadi setiap bulan sekali.
Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda pencairan untuk Januari 2025. Perkiraan paling cepat pencairan bansos akan terjadi pada pertengahan Februari 2025.
Sementara pencairan terlambat diprediksi baru akan berlangsung pada Maret 2025 atau bertepatan dengan bulan Ramadan.
Terkait nominal bantuan sosial tahun 2025, tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya. Untuk PKH, rincian bantuan adalah sebagai berikut:
- Ibu Hamil: Rp3.000.000 per tahun atau Rp750.000 setiap tahap.
- Balita (Anak Usia 0-6 Tahun): Rp3.000.000 per tahun atau Rp750.000 setiap tahap.
- Jenjang SD: Rp900.000 per tahun atau Rp225.000 setiap tahap.
- Jenjang SMP: Rp1.500.000 per tahun atau Rp375.000 setiap tahap.
- Jenjang SMA: Rp2.000.000 per tahun atau Rp500.000 setiap tahap.
- Lansia/Orang tua dan penyandang disabilitas: Masing - masing kategori mendapat total bantuan Rp2.400.000 per tahun atau Rp600.000 setiap tahap.
Sementara itu, BPNT Program Sembako tetap sebesar Rp200 ribu per bulan. Jika pencairan dilakukan dua bulan sekali, saldo Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) akan terisi Rp400 ribu.
Jika pencairan berlangsung tiga bulan sekali melalui PT Pos Indonesia, nominalnya akan mencapai Rp600 ribu.
Masyarakat diminta tetap waspada dan tidak mempercayai informasi palsu yang menyatakan bahwa bansos PKH, BPNT, atau BLT BBM telah cair untuk tahun 2025.
Pantau terus informasi resmi dari Kementerian Sosial dan perbarui data di aplikasi SIKS-NG untuk mengetahui status pencairan yang valid.
Dengan situasi saat ini, diharapkan pencairan segera dilakukan agar manfaat bansos dapat dirasakan oleh seluruh penerima di Indonesia.