LAMPUNG, POSKOTA.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung akan melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas curah hujan tinggi penyebab banjir di Provinsi Lampung. Kegiatan tersebut dikatakan Analis Bencana BPBD Provinsi Lampung Wahyu Hidayat bakal dilaksanakan pada Kamis, 23 Januari 2025.
"Malam ini di Bandara Radin Inten II Lampung telah hadir pesawat BNPB yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan modifikasi cuaca," terang Wahyu Hidayat kepada wartawan pada Rabu, 22 Januari 2025.
Dirinya menambahkan kegiatan tersebut bakal dimulai sejak pukul 07.00 WIB. "Besok (Kamis, 23/1) tepat pukul 07.00 WIB pesawat milik BNPB akan terbang melakukan operasi modifikasi cuaca. Terbang dari Bandara Radin Inten II Lampung," tambahnya.
Dalam operasi modifikasi cuaca tersebut dikatakannya akan menebarkan garam terdiri dari natrium klorida (NaCl) yang akan berperan sebagai partikel higroskopis ke awan sebanyak satu ton.
"Garam yang akan ditaburkan sebanyak 1 ton, semoga penerbangan besok lancar dan operasi modifikasi cuaca bisa berlangsung dengan baik," ungkapnya.
Baca Juga: Berhasil Kurangi Intensitas Hujan di Jakarta, Teknologi Modifikasi Cuaca Didorong Lebih Berkembang
Operasi modifikasi cuaca ini dikatakan Wahyu dilakukan untuk mengurangi intensitas hujan yang tinggi guna mengurangi risiko banjir yang sempat terjadi di beberapa daerah di Provinsi Lampung.
"Semoga ini bisa mengurangi risiko bencana banjir yang terjadi beberapa waktu ini," harapnya.
Sebelumnya akibat intensitas hujan yang tinggi di beberapa daerah di Provinsi Lampung mengalami bencana banjir pada Jumat, 17 Januari 2025, lalu berlanjut pada Senin, 20 Januari 2025, dan Selasa 21 Januari 2025.
Diungkapkannya saat ini beberapa daerah terdampak banjir antara lain Kota Bandarlampung dengan total rumah terendam banjir sebanyak 14.842 unit, dan dua korban meninggal dunia.
Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 264 rumah terdampak banjir, 1 jembatan rusak berat dan 1 jembatan putus, 81 hektare sawah dan 18 hektare ladang terendam banjir.