Kisruh Menteri Satryo Didemo ASN Kemendiktisaintek Kini Telah Berdamai

Selasa 21 Jan 2025, 15:55 WIB
Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo oleh para pegawainya karena dianggap semena-mena (Sumber: X/@zanatul_91-Instagram/@kemdiktisaintek.ri)

Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo oleh para pegawainya karena dianggap semena-mena (Sumber: X/@zanatul_91-Instagram/@kemdiktisaintek.ri)

POSKOTA.CO.ID - Aksi demo yang dilakukan oleh para pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pendidikan Tinggi Saintek (Kemendiktisaintek) terhadap Satryo Someantri Brodjonegoro sempat menjadi sorotan publik.

Demo yang dilakukan secara besar-besaran oleh para pegawai Kemendiktisaintek yang dilakukan pada Senin, 20 Januari 2025 dikabarkan telah sepakat damai.

Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Togar M Simatupang mengungkapkan bahwa Mendiktisaintek, Satryo dan Neni Herlina telah berdamai.

Togar mengungkapkan bahwa sudah dilakukan pertemuan rekonsiliasi antara Satryo dan Neni yang dikabarkan diberhentikan secara sepihak dari Kemendiktisaintek.

Baca Juga: Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Akan Lacak Pihak yang Bikin Rekaman Suara Mirip Dengannya

Tidak hanya Neni, dalam pertemuan itu juga dengan pihak terkait lainnya yakni Angga hingga Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno.

"Sudah terjadi dialog dan rekonsiliasi terjadi di rumah Pak Menteri pukul setengah 8 malam. Saling memaafkan, menerima dan juga meluruskan hal yang perlu diluruskan," kata Togar kepada wartawan yang dikutip Poskota pada Selasa, 21 Januari 2025.

Togar juga buka suara terkait pemecatan Neni, ia mengatakan baik Neni dan Angga hingga saat ini masih tetap berada di Kemendiktisaintek.

"Tidak ada pemecatan sejak awal, proses yang normal dalam reorganisasi adalah mutasi, rotasi, promosi dan demosi," katanya.

Baca Juga: Mendikti Saintek Satryo Soematri Bantah Soal Rekaman Suara Memaki Pegawainya yang Viral di Medsos

Menurutnya, selama ini ada kesalahpahaman terkait kebijakan yang ada di antara kedua belah pihak. Menurutnya, kesalahapahaman normal terjadi di sebuah organisasi.

"Kita harus dewasa dalam menyikapi perbedaan. Ini ada perbedaan miskom, interkultural, perseptual dan macam-macam biasa dalam pemekaran organisasi," ucapnya.

Sebelumnya, aksi demo itu terjadi salah satunya karena disebut adanya pemecatan secara sepihak dan menyinggung soal perlakuan Satryo kepada anak buahnya yang dinilai arogan.

Termasuk Neni Herlina mengungkapkan bahwa dirinya menjadi pegawai yang mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari pimpinan yakni Satryo hanya karena kesalahan yang menurutnya bukan tanggungjawabnya.

Baca Juga: Menteri Satryo Akhirnya Buka Suara soal Tudingan Marah hingga Tampar ASN

Ia menceritakan bahwa kena omel Satyro karena permasalahan meja dan kursi di ruangannya belum juga diganti. Hingga, Satryo masuk ke ruangannya dan mengusir Neni di depan para pegawai lainnya.

"Ya gitulah kejadiannya. Dengan tidak etis ya, membentak saya menyuruh saya keluar di hadapan anak magang dan di depan staf saya," pungkasnya.

Berita Terkait

News Update