POSKOTA.CO.ID - Pasca ditetapkannya Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak akan tinggal diam dan lepas tangan membiarkan anak buahnya.
Hal tersebut ditegaskan Juru Bicara PDIP, Guntur Romli dalam hal ini Megawati akan memberikan dukungan penuh terhadap Hasto Kristiyanto.
"Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan tidak akan lepas tangan, apalagi cuci tangan terhadap kasus kriminalisasi Hasto Kristiyanto," tegas Guntur Romli kepada wartawan pada Minggu, 19 Januari 2025.
Bahkan Guntur Romli mengungkapkan bahwa Megawati membandingkan kasus Hasto dengan apa yang pernah dialaminya saat diperiksa beberapa kali oleh pihak kepolisian jaman Orde Baru. Untuk itu, Megawati pun memberikan dukungan kepada Hasto agar tidak takut.
"Bahkan beliau membandingkan dengan kasusnya saat pernah diperiksa tiga kali oleh kepolisian pada era Orde Baru. Ibu Megawati juga memberikan dukungan dan menyemangati Hasto Kristiyanto untuk menghadapi kasus ini, jangan pernah takut, karena menurut beliau ketakutan adalah ilusi," beber Guntur.
Baca Juga: Ketua KPK Janji Akan Tuntaskan Kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Perhatian khusus Megawati terhadap kasus yang membelit Hasto Kristiyanto itu diperlihatkan dalam beberapa kali pidato di hadapan publik. Diantaranya ketika pada 5 Juli 2024 di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Megawati memberikan semangat pada Hasto Kristiyanto yang memenuhi panggilan KPK, dan menegaskan agar tidak takut menghadapi penyidik KPK AKBP Rossa serta mengkritik cara-cara sewenang-wenang penyidik KPK terhadap Kusnadi yang membohongi, mengintimidasi dan merampas barang milik partai.
"Lalu yang kedua pada tanggal 30 Juli 2024 saat menghadiri Mukernas Partai Perindo di Jakarta. Ibu Megawati kembali menyebut nama Hasto Kristiyanto dan penyidik KPK, AKBP Rossa serta menilai bahwa orang-orang di lingkaran kekuasaan (masih Jokowi saat itu) menargetkan kader-kadernya, termasuk Hasto Kristiyanto. Ibu Megawati meminta kepada Sekjen PDI Perjuangan agar tidak takut dengan proses hukum yang dihadapinya," ungkap Guntur.
Selanjutnya pada pidato tanggal 12 Desember 2024 ketika peluncuran dan diskusi buku 'Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis' karya Todung Mulya Lubis. Megawati mengeluarkan pernyataan kontoversi yakni Megawati menyatakan akan mendatangi KPK bila Hasto Kristiyanto ditangkap.
Lalu pada tanggal 10 Januari 2025 saat Hari Ulang Tahun (HUT) PDI Perjuangan ke-52, lanjut Guntur, Megawati menilai KPK seperti tidak punya kerjaan lain kecuali mengubek-ngubek kasus Hasto Kristiyanto.