Kakek 84 tahun Gantung Diri Tinggalkan Surat Wasiat: Tak Ingin Repotkan Anak

Minggu 19 Jan 2025, 08:43 WIB
Ketua RT, Muhamad, menunjukkan tempat ditemukannya surat wasiat yang diletakkan di atas bangku kecil. Surat tersebut berada di dekat jasad HA, yang meninggal gantung diri di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu, 18 Januari 2025.

Ketua RT, Muhamad, menunjukkan tempat ditemukannya surat wasiat yang diletakkan di atas bangku kecil. Surat tersebut berada di dekat jasad HA, yang meninggal gantung diri di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu, 18 Januari 2025.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang kakek berusia 84 tahun ditemukan tewas gantung diri di garasi parkiran motor di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu pagi, 18 Januari 2025. Korban, yang dikenal sebagai sosok baik dan rajin salat berjamaah, meninggalkan kesedihan mendalam bagi warga sekitar.

Lokasi tempat korban ditemukan berada di lorong kecil yang mengarah ke parkiran motor kontrakan. Jarak antara lokasi gantung diri dan parkiran motor hanya sekitar 5 meter. Warga sekitar merasa kehilangan atas kepergian korban yang selama ini dikenal sebagai sosok yang baik dan penyayang.

Ketua RT setempat, Muhamad, 53 tahun, mengatakan, korban berinisial HA pertama kali ditemukan oleh anaknya, MN, 54 tahun, saat hendak mengambil motor untuk mengantar istrinya ke tempat kerja.

"Kami semua kaget ketika mengetahui HA, yang selama ini dikenal baik dan ramah, ditemukan dalam kondisi seperti itu," ujar Ahmad, sapaan akrabnya, saat ditemui Poskota di kediamannya, Sabtu, 18 Januari 2025.

Baca Juga: Anggota TNI di NTT Nekat Bunuh Diri, Diduga Tak Sanggup Penuhi Tuntutan Mahar

Dia mengungkapkan, korban dikenal sebagai pribadi yang hangat dan sering berinteraksi dengan warga. "Setiap pagi, beliau selalu menyapa dan berbicara dengan tetangga. Saat waktu salat tiba, beliau rajin berjamaah di Musala Nur Rahman yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari rumahnya," katanya.

Korban tinggal bersama anak sulungnya, MN dan istrinya di sebuah rumah kontrakan yang disewa dengan harga sekitar Rp1 juta per bulan. Sementara itu, dua cucu korban tinggal di kampung halaman karena sudah dewasa.

"MN sudah menetap di kontrakan ini selama 10 tahun. Beliau bekerja sebagai buruh di Tangerang, sedangkan istrinya adalah kader dari DPP Gerindra di Jalan Harsono, Ragunan," jelas Ahmad.

Ahmad menambahkan, di lokasi kejadian ditemukan surat wasiat yang ditulis korban. Surat tersebut diletakkan di atas meja kecil dengan tanda tangan dan foto korban di sampingnya. "Isi suratnya menyebutkan bahwa korban tidak ingin merepotkan anak-anaknya," ujarnya.

Jenazah HA ditemukan tergantung dengan tali hijau yang diikatkan pada atap jemuran. Handuk putih melilit di lehernya. Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Polsek Pasar Minggu, jasad korban dievakuasi ke RS Fatmawati untuk divisum. "Sekitar pukul 11.00 WIB, jasad korban dibawa menggunakan ambulans ke kampung halamannya di Jawa Tengah, untuk disemayamkan," tambah Ahmad.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela mengatakan, pria tewas gantung diri itu ditemukan pada sekitar pukul 06.59 WIB. "Anggota segera melakukan olah TKP dan mengambil keterangan saksi-saksi juga langsung mensterilkan lokasi dengan memasang garis polisi," ujar Anggiat, kemarin.

Berita Terkait
News Update