Senada dengan Bahlil, Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan pun menyebutkan pihaknya masih mengukur untung-rugi membeli minyak Rusia, tetapi sepanjang itu bermanfaat bagi Indonesia, terbuka untuk membahas hal tersebut.
Baca Juga: Presiden Tiongkok Xi Jinping: BRICS Harus Membantu Stabilkan Hubungan Internasional
“Jika langkah ini memungkinkan kita membeli minyak dengan harga lebih murah 20 dolar AS atau 22 dolar AS, mengapa tidak?,” ucap Luhut.
Selain itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasal pun mengatakan hal serupa dengan Bahlil dan Luhut bahwa negara tidak akan melakukan transaksi perdagangan karena rasa takut.
“Mengapa kita tidak mau (membeli minya Rusia)? Kami takut? Tidak ada ruang untuk merasa takut dalam perdagangan. Bagaimana seseorang dapat melakukan perdagangan jika takut,” kata Zulkifli.
Meski akan ada dampak geopolitik ketika AS menjatuhkan sanksi pada Rusia, pakar hubungan internasional dan politik Indonesia, Ahmad Risky Umar menyebutkan jika Presiden Prabowo Subianto sudah sadar dan siap menghadapi hal tersebut.