“Kami akan menyerap hasil panen petani secara maksimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan,” tambah Arif.
Provinsi yang Siap Menyalurkan Bantuan
Beberapa daerah sudah siap melaksanakan distribusi bantuan, termasuk Sulawesi Utara dan Gorontalo. Menurut Kepala Perum Bulog SulutGo, Erwin Tora, distribusi di wilayah ini akan dimulai pada Januari 2025.
“Data sementara tahun 2024 mencatat ada 163.048 keluarga penerima manfaat di Sulawesi Utara, dengan total bantuan mencapai 1,63 juta kg beras. Kami akan menyesuaikan data terbaru untuk distribusi tahun 2025,” ungkapnya.
Melanjutkan Program dari Era Sebelumnya
Program bantuan beras ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, pada era Presiden Joko Widodo, program serupa diluncurkan untuk mengatasi lonjakan harga beras yang dimulai sejak Agustus 2022.
Pada tahun 2023, bantuan diberikan dalam dua tahap, yaitu Maret-Mei dan September-Desember. Kini, di bawah pemerintahan Presiden Prabowo, program ini diteruskan dengan skema baru untuk tahun 2025.
“Program ini bertujuan untuk mengurangi efek domino kenaikan harga beras yang masih dirasakan masyarakat kecil hingga sekarang,” jelas Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.
Detail Distribusi dan Tantangan Logistik
Setiap tahap distribusi membutuhkan sekitar 160.000 ton beras untuk disalurkan kepada 16 juta penerima. Total kebutuhan beras untuk enam bulan diperkirakan mencapai 960.000 ton.
Dengan angka tersebut, pemerintah terus berupaya memastikan distribusi berjalan lancar tanpa mengganggu pasar beras nasional.
Selain itu, distribusi empat bulan terakhir akan dilakukan setelah panen raya, untuk memastikan stabilitas harga beras di pasaran tetap terjaga. Pemerintah berharap langkah ini juga dapat mendorong petani lokal untuk lebih percaya diri dalam menjual hasil panen mereka.
Baca Juga: Info Lokasi SIM Keliling Area Sumedang Hari ini, Jumat 17 Januari 2025 Beserta Syarat dan Biayanya
Dampak Positif bagi Masyarakat
Program bantuan beras 2025 diharapkan membawa dampak positif, khususnya bagi keluarga miskin dan kelompok rentan lainnya.
Dengan distribusi yang tepat sasaran, program ini tidak hanya meringankan beban ekonomi tetapi juga memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi.