Sejarah jamu dipercaya telah dimulai lebih dari 1.300 tahun lalu di istana kerajaan, yang dipercaya sebagai eliksir untuk memberikan umur panjang.
Kini, jamu tetap menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, baik sebagai obat alami maupun penguat sistem imun.
Manfaat Kesehatan Jamu
Banyak anak Indonesia yang awalnya enggan mengonsumsi jamu karena rasa pahitnya. Namun kini, banyak inovasi rasa dilakukan tanpa mengurangi manfaatnya yang mulai diminati masyarakat.
Diperkirakan terdapat lebih dari 15.000 resep jamu di seluruh Indonesia. Dengan pendekatan modern dan inovatif, jamu menjadi bagian penting gaya hidup sehat juga menjaga warisan budaya Indonesia.
Beberapa manfaat yang didapatkan jika mengonsumsi jamu antara lain dapat menjaga kebugaran tubuh, sebagai pendamping obat kimia, misalnya obat anti diabetes dan hipertensi.
Contoh lain pada penderita kanker, jamu digunakan untuk mengurangi efek samping kemoterapi dan meningkatkan kualitas kesehatan.
Baca Juga: Pedagang Makanan Khas Indonesia Mulai Ramai di Sekitar Penginapan Jamaah Haji di Makkah
Melansir laman Sehat Negeriku Kemenkes, jamu juga bermanfaat di masa Pandemi COVID-19 untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ini berkat kandungan tanaman jahe yang memiliki kandungan minyak atsiri yang bersifat anti radang dan anti oksidan.
Jamu juga diketahui dapat mengurangi gangguan kesehatan ringan, misalnya dengan memanfaatkan kencur untuk membantu meredakan batuk.
Manfaat lain untuk mencegah COVID-19 adalah menanggulangi faktor komorbid dengan memanfaatkan seledri yang mengandung minyak atsiri. Ini bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi.