POSKOTA.CO.ID - Istilah 'lavender marriage' tengah ramai dibahas setelah dikaitkan dengan perceraian antara Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Putra.
Isu ini mencuri perhatian setelah Sherina mengajukan gugatan cerai terhadap Baskara di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, dengan nomor perkara 325/Pdt.G/2025, pada Kamis, 16 Januari 2025.
Kabar perceraian itu langsung menjadi sorotan, terutama setelah spekulasi muncul mengenai kemungkinan adanya hubungan antara perceraian tersebut dengan fenomena sosial yang dikenal sebagai lavender marriage.
Lantas, apa sebenarnya lavender marriage dan mengapa istilah ini muncul dalam perbincangan mengenai perceraian pasangan selebriti ini?
Baca Juga: Sherina Munaf Prihatin dengan Kasus Pelecehan yang Kerap Terjadi di Industri Perfilman Indonesia
Apa Arti Lavender Marriage?
Istilah lavender marriage pertama kali muncul pada awal abad ke-20, khususnya di kalangan selebritas Hollywood.
Pada masa tersebut, tekanan sosial terhadap individu dengan orientasi seksual nonheteroseksual sangat kuat.
Kebanyakan orang yang memiliki orientasi seksual yang tidak sesuai dengan norma heteroseksual, seperti homoseksual, merasa terpaksa menyembunyikan identitas mereka demi mempertahankan karier dan reputasi di dunia hiburan yang sangat bergantung pada citra publik.
Untuk menghindari kecaman dan skandal, banyak artis terkenal pada saat itu yang menikah dengan pasangan lawan jenis meskipun mereka tidak memiliki ketertarikan romantis satu sama lain.
Pernikahan tersebut lebih dilihat sebagai sebuah kesepakatan sosial atau strategi untuk menjaga nama baik dan menghindari spekulasi publik mengenai kehidupan pribadi mereka.
Istilah "lavender" dalam lavender marriage sendiri memiliki keterkaitan dengan komunitas LGBTQ+.