Gigih Mengasuh Bayi Gizi Buruk: Harapan Neng Era demi Tumbuh Kembang Buah Hati

Kamis 16 Jan 2025, 15:00 WIB
Ilustrasi permasalahan keluarga yang anaknya mengalami gizi buruk. (Sumber: Pixabay)

Ilustrasi permasalahan keluarga yang anaknya mengalami gizi buruk. (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Neng Era, 24 tahun, tetap gigih meski ditimpa cobaan selama lebih dari setahun terakhir. Perjuangan hidup ini demi sang buah hati yang berusia 18 bulan. Putranya, yang diberi nama Muhamad Noval, menderita gizi buruk sejak lahir.

Neng Era dalam sehari-harinya hanyalah ibu rumah tangga. Sedangkan suaminya, Riyandi, 29 tahun, banting tulang sebagai nelayan cumi. Profesi ini membuat sang suami jarang pulang.

Meski kodisinya tak sesuai harapan, Neng Era pantang menyerah. Dia kerap melakoni pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di rumah orang lain. Meski penghasilannya jauh dari kata cukup, ia tetap merawat sang buah hati.

Neng Era bekerja mencuci pakaian dan bersih-bersih rumah. Jika sedang tidak bekerja, ia hanya mengasuh anaknya dan berharap ada kiriman biaya dari suami.

Dia mengakui, upah yang diterima dari pekerjaannya itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Neng Era mendapat saran dari Puskesmas setempat agar membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten. Namun, ia tidak punya uang untuk membawa salah satu anak kembarnya itu ke rumah sakit.

"Iya, beberapa hari lalu ada yang datang dari pihak Puskesmas bersama pihak Desa Cigondang datang ke rumah saya, dan menyarankan anak saya ini dirujuk ke RSUD Banten," kata warga Kampung Laba, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang itu.

Pihak desa sempat menawarkan Era untuk memakai fasilitas kendaraan milik desa agar bayinya bisa dibawa ke rumah sakit. Namun dalam benaknya bukan soal itu. Yang dia pikirkan hanyalah sumber biaya pengobatan selama anaknya di rumah sakit.

Neng Era diam termenung. Ia bingung bagaimana caranya bisa membawa anaknya ke RSUD Banten karena keterbatasan ekonomi. "Saya tidak punya biaya untuk membawa anak saya ke RSUD Banten," ujarnya.

Saat ini ia hanya bisa sabar dan pasrah mengenai pengobatan si buah hati. Dia berharap buah matanya bisa berkembang seperti anak-anak pada umumnya. "Alhamdulillah dari pihak pemerintah juga sudah ada yang menjenguk bayi saya. Beberapa hari lalu juga ada dari pihak Puskesmas dan desa memberi bantuan uang tunai sebesar Rp200 ribu," katanya.

Ahli Gizi Puskesmas Labuan, Diastuti menjelaskan, kondisi anak Neng Era sudah ditangani sejak usianya 14 bulan. Dari hasil pemeriksaan, bayi tersebut didiagnosis menderita gizi buruk.

"Pada Bulan Juli 2024 sempat dicek di Puskesmas dan memang stunting dengan diagnosis tubuh pendek, dan kami juga saat itu menyarankan untuk cek mantoux dan dibawa ke RSUD Banten, karena di sana ada dokter spesialis anak," katanya.

Berita Terkait

News Update