BNPB Siapkan Tempat Pengungsian Bagi Masyarakat di Daerah Sekitar Gunung Ibu

Kamis 16 Jan 2025, 21:24 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) langsung menerjunkan tim asesmen awal ke Halmahera Barat guna koordinasi penanganan darurat erupsi Gunung api Ibu bersama BPBD dan pemerintah daerah setempat. (Sumber: Dok BNPB)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) langsung menerjunkan tim asesmen awal ke Halmahera Barat guna koordinasi penanganan darurat erupsi Gunung api Ibu bersama BPBD dan pemerintah daerah setempat. (Sumber: Dok BNPB)

HALMAHERA, POSKOTA.CO.ID - Aktifitas vulkanik Gunung Ibu di Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara terus meningkat. Bahkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi menaikan status level Gunungapi Ibu ke level IV 'Awas' sejak Rabu, 15 Januari 2025 kemarin.

Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) langsung menerjunkan tim asesmen awal ke Halmahera Barat guna koordinasi penanganan darurat erupsi Gunung api Ibu bersama BPBD dan pemerintah daerah setempat. Tim ini dipimpin oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. dalam keterangan tertulisnya menyampaikan hingga hari ini, BPBD Halmahera Barat bersama pemerintah daerah setempat terus melakukan upaya kesiapsiagaan berupa pembagian masker kepada masyarakat serta mempersiapkan titik pengungsian sementara.

Baca Juga: Warga 6 Desa Dievakuasi Antisipasi Ancaman Abu Vulkanik Gunung Ibu

Pihaknya sudah menyiapkan lima titik pengungsian dan menampung hingga 3.000 pengungsi antara lain di:

1. Gereja Tongotesungi Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.

2. Gereja Tua Gemih Sion, Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.

3. SMKS Anak Negeri, Jl.Bionuri Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.

4. Kantor Desa Tongute Sungi, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.

5. SD Inpres 18, Jl. Bionuri Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.

"Dari lima titik pengungsian tersebut, satu titik telah terisi yaitu di Gereja Tongotesungi," ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima Poskota pada Kamis, 16 Januari 2025. Di lokasi ini terdapat 63 KK atau 120 jiwa pengungsi yang terdiri dari 46 anak, 11 balita, 21 lansia, 42 dewasa. Para pengungsi berasal dari Desa Sangaji Nyeku, Tuguis, Togoreba Sungi, Soasangaji, Borona, dan Todoke.

Berita Terkait

News Update