Permasalahan Krusial Bansos, Data Ganda dan Solusi dari Kemensos

Selasa 14 Jan 2025, 19:30 WIB
Gus Ipul Bahas Optimalisasi Penyaluran Bansos dengan. (Sumber: kemensos.go.id)

Gus Ipul Bahas Optimalisasi Penyaluran Bansos dengan. (Sumber: kemensos.go.id)

POSKOTA.CO.ID - Program Bantuan Sosial (Bansos) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial dan mengurangi angka kemiskinan.

Namun, dalam pelaksanaannya, seringkali ditemukan berbagai permasalahan yang menghambat efektivitas penyaluran bansos.

Salah satu permasalahan krusial yang diungkapkan oleh Gus Ipul adalah kesalahan data penerima, yang berdampak pada ketidaktepatan sasaran.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai permasalahan tersebut dan solusi yang ditawarkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Mengurai Permasalahan Data dalam Penyaluran Bansos

Gus Ipul memaparkan beberapa masalah krusial dalam penyaluran bansos, antara lain kesalahan data yang menyebabkan orang yang seharusnya tidak menerima (inclusion error) justru terdaftar sebagai penerima, dan sebaliknya, orang yang seharusnya menerima (exclusion error) malah tidak terdata. Ia menjelaskan bahwa:

Inclusion Error

Kondisi di mana seseorang yang tidak memenuhi syarat justru terdata sebagai penerima bansos. Hal ini bisa disebabkan oleh data yang tidak akurat, seperti data ekonomi yang belum diperbarui atau kesalahan administrasi.

Exclusion Error

Kondisi di mana seseorang yang berhak menerima bansos justru tidak terdata. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai keberadaan kelompok masyarakat yang membutuhkan atau data yang belum terintegrasi dengan baik.

Kesalahan data ini tentu berdampak pada efektivitas program bansos. Dana yang seharusnya disalurkan kepada yang berhak, justru diterima oleh pihak yang tidak membutuhkan, sementara masyarakat yang benar-benar membutuhkan justru tidak mendapatkan bantuan.

Urgensi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSE)

Gus Ipul menekankan urgensi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSE) yang mencakup data yang terus berubah seiring waktu, seperti perubahan status kematian atau perpindahan tempat tinggal.

Data yang dinamis ini penting untuk memastikan ketepatan sasaran bansos. Ia menegaskan bahwa proses validasi dan verifikasi data akan dilakukan secara berkelanjutan untuk mengurangi potensi kesalahan.

DTSE diharapkan menjadi solusi untuk meminimalisir inclusion dan exclusion error.

Berita Terkait
News Update