Polisi Periksa 4 Orang Saksi Pembunuhan Artis Kolosal Sandy Permana

Senin 13 Jan 2025, 14:53 WIB
Sandy Permana, aktor sinetron yang dikenal ramah, menjadi korban pembunuhan di kawasan Cibarusah. Penyidikan kasusnya terus berlanjut. (Sumber: Dok/Instagram)

Sandy Permana, aktor sinetron yang dikenal ramah, menjadi korban pembunuhan di kawasan Cibarusah. Penyidikan kasusnya terus berlanjut. (Sumber: Dok/Instagram)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Empat orang saksi dimintai keterangan terkait pembunuhan artis kolosal 'Mak Lampir', Sandy Permana yang terjadi di Perumahan TNI-Polri Umum, RT 05 RW 08, Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Minggu, 12 Januari 2025.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, penyidik gabungan dari Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Satreskrim Polres Metro Bekasi dan Unit Reskrim Polsek Cibarusah diturunkan untuk menyelidiki kasus pembunuhan tersebut.

Ditegaskan Ade Ary sebanyak empat orang saksi telah dilakukan pemeriksaan terkait kasus tersebut. "Setelah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), olah TKP, melakukan pemeriksaan setidaknya ada empat saksi antara lain seorang ibu yang melihat korban itu dengan ada satu saksi diduga sedang berkelahi. Kemudian yang sedang berkelahi dengan korban itu melotot dan akhirnya pergi," beber Ade Ary di Mapolda Metro Jaya pada Senin, 13 Januari 2025.

Selain itu, polisi juga memeriksa istri yang diduga pelaku. "Saksi kedua itu adalah istri dari orang yang berkelahi dengan korban kemudian seorang sekuriti juga diambil keterangan dan terakhir ada tetangganya korban yang melihat adanya keributan antara korban dengan seorang laki-laki," ujarnya.

Baca Juga: Terduga Pelaku Pembunuhan Sandy Permana Ternyata Sosok Tertutup di Lingkungan Tempat Tinggal

Dijelaskannya, korban Sandy Permana ditemukan sejumlah luka tusuk di sejumlah bagian tubuhnya. Pihaknya pun meminta waktu untuk mengusut tuntas dan menangkap pelaku dugaan penikaman tersebut.

"Kemudian, saat dilakukan olah TKP di tubuh korban terdapat perlukaan di bagian kepala bagian kiri 3 cm lebar 1 cm, kemudian perlukaan di leher kiri belakang telinga panjangnya 4 cm, kemudian goresan sepanjang 3 cm dan adanya luka di pipi kiri dan juga luka robek di perut kiri. Mohon waktu rekan-rekan tim gabungan akan mengusut tuntas dan menangkap pelakunya dan nanti akan kami update lagi," paparnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengatakan bahwa penyidik telah mengantongi identitas pelaku.

Namun, informasi tersebut belum dapat dipublikasikan demi kepentingan penyelidikan lebih lanjut. “Kami sudah memiliki data dan profil pelaku, tetapi belum bisa kami sampaikan ke publik,” tegas Seno kepada wartawan, dikutip Poskota Senin, 13 Januari 2025.

Ditambahkan Seno, dugaan sementara mengarah pada satu orang yang menjadi pelaku utama. “Kami saat ini fokus mencari satu orang yang diduga kuat terkait dengan kasus ini,” tegasnya.

Dikatakannya berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi kejadian sebelum tewas ditikam, korban sempat cekcok dengan salahsatu tetangganya tersebut.

"Ya menurut warga sebelumnya korban sempat terlibat cekcok dengan seseorang, kami sedang kejar Identitas pelaku," tambahnya

Seno menjelaskan, saat ini polisi tengah dilakukan penyelidikan lebih dalam dengan mengumpulkan barang bukti serta memeriksa sejumlah saksi yang ada di lokasi kejadian.

"Polres Metro Bekasi sudah melakukan olah TKP dan ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban. Saat ini Reskrim Metro Bekasi sedang mendalami dan mencari pelaku," bebernya.

Baca Juga: Polisi Sudah Kantongi Ciri-ciri Pembunuh Artis Sandy Permana

Sementara itu, Ketua RT setempat, Sudarmaji mengungkapkan kronologis kejadian ketika itu korban yang mengendarai sepeda listrik hendak ke rumahnya usai memberi pakan ternak dihampiri oleh terduga pelaku.

Keduanya memang sudah saling kena. Pada saat kejadian, korban tiba-tiba ditikam menggunakan senjata tajam hingga mengalami luka-luka. Sementara pelaku langsung melarikan diri.

"Ada warga dari RT lain yang mengetahui kejadian itu (penikaman), korban dan pelaku saling mengenal," jelasnya kepada wartawan.

Sebelum kejadian dikatakan Sudarmaji, sempat ada rapat warga di lingkungan korban. Ketika itu terjadi perdebatan antara korban dan terduga pelaku.

"Kita ada kegiatan lingkungan, rapat warga, di situ terjadi perdebatan, dan dari perdebatan itu membuat korban tidak senang dan berencana memberikan somasi kepada tersangka, dugaan dendam pribadi," beber Sudarmaji.

Berita Terkait

News Update