Meski berada di luar pemerintahan, PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri akan mendukung Presiden Prabowo Subianto lantaran keduanya terjalin baik sejak lama.

Seperti dikatakan Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah,  pihaknya sempat diutus khusus oleh Megawati untuk berkomunikasi dengan Prabowo jauh sebelum dilantik menjadi presiden.

“Ini namanya, hubungan yang sudah terjalin baik selama ini, tetap langgeng. beda partai, beda sikap politik tetap tidak memutus tali silaturahmi,” ujar bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Bisa dikatakan jauh di mata, tetap dekat di hati. Tidak seperti kalian, jauh di mata jauh pula di hati,” tambah Yudi.

“Kok jadi nyerempet ke teman sih,” kata Heri.

“Nyatanya begitu, yang dekat di mata saja, kadang jauh di hati. Nggak peduli dengan apa yang kuingini. Contohnya sekarang ini, berharap makan gratis di warteg karena dibayarin, eh malah bayar sendiri.. ,” ujar Yudi.

“Kalau minta ditraktir bilang dong, sesama teman nggak boleh sembunyikan keinginan nurani,” kata Heri.

“Sudah nggak perlu ribut, nanti saya yang bayari semua,” ujar mas Bro.

“Ini baru teman baik, tahu apa yang kumau,” kata Heri.

“Oke. Kembali ke hubungan baik Megawati dan Prabowo, perlu menjadi panutan bagi elite politik yang lain. Berseberangan sikap politik partai, tetapi tidak lantas bermusuhan,” jelas mas Bro.

“Betul juga. Bahkan dikatakan meski berada di luar pemerintahan, bukan lantas PDIP menjadi oposisi. Dalam filosofi Pancasila, yang menjadi dasar ideologi partai, esensi negara adalah gotong royong,” tambah Heri.