"Yang penting sih saat ini barangnya (cabai) ada, lalu uang buat beli cabai ada, kalau dua-duanya enggak ada, repot," ucap dia.
Sedangkan, Nia, 33 tahun warga asal Bekasi Barat, mengaku, melonjaknya harga cabai terjadi cukup signifikan.
"Kayaknya sudah terjadi sejak pas Nataru kemarin deh, sempet naik perlahan-lahan gitu," ucap Nia.
Nia turut sependapat dengan Suparti. Bahwa pembeli tak bisa berbuat banyak dengan kenaikan harga cabai yang melonjak tinggi.
"Semoga bisa turun deh harganya, ini tinggi yah udah sampe 120 ribu per kilogram," katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan, Nia mencoba membeli dengan harga jumlah yang tidak terlalu banyak.
"Belinya sedikit-sedikit aja, asal dapat aja, ada rasa pedasnya (di olahan makanan) kita," ujarnya.
Pantauan Poskota, sejumlah komoditas sayur mayur mengalami kenaikan harga di Pasar Baru Bekasi. Kenaikan ini terjadi sejak sepekan terakhir, atau memasuki awal tahun baru 2025.
Kenaikan ini terjadi seperti pada komoditas cabai rawit merah, yang sebelumnya dijual Rp90 ribu per kilogramnya, kini dijual dengan harga Rp120 ribu.
Selanjutnya, cabai keriting dari Rp50 ribu, kini Rp70 ribu, cabai hijau dari Rp50 ribu kini Rp80 ribu, bawang merah dari Rp20 ribu kini Rp35 ribu, kentang dari Rp12 ribu kini Rp15 ribu, tomat dari Rp8 ribu kini Rp12 ribu, wortel Rp5 ribu kini Rp10 ribu.