"Jadi boro-boro nabung buat beli rumah. Sekarang suami juga sudah enggak kerja, bareng-bareng jaga warung," ucap Sarniyah.
Selanjutnya, demi asap dapurnya tetap mengepul, Sarniyah tetap membuka warungnya meski saat banjir rob datang. Meski diakuinya, mengharapkan pembeli pada saat banjir rob tinggi bagai pungguk merindukan bulan. Mengingat ketika banjir rob tidak ada wisatawan yang datang melintas.
"Banjir selutut waktu itu aja saya tetap buka, ya enggak ada yang beli mah. Kalau banjir mah warga juga males keluar-keluar, orang yang nyeberang juga enggak ada," kelekar Sarniyah.