POSKOTA.CO.ID – Jika anda sedang berkunjung ke Kota Tua Jakarta, ada sebuah museum yang menarik perhatian yaitu Museum Bank Indonesia. Museum ini salah satu dari banyaknya bangunan bersejarah di kawasan tersebut.

Melansir dari laman resmi Bank Indonesia, gedung Bank Indonesia atau BI telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya oleh pemerintah setempat yang bertujuan untuk tempat mengumpulkan, menyimpan, dan merawat benda numismatik atau dokumen bersejarah BI, sarana komunikasi kebijakan BI, dan sarana rekreasi literasi.

Awalnya, Museum Bank Indonesia merupakan bangunan gereja sebagai tempat ibadah umat Kristen prostestan pada tahun 1625.

Baca Juga: 3 Cara Mudah Mematikan Lokasi di Hp Android untuk Keamanan Privasi

Namun di tahun 1628, bangunan tersebut dibongkar dengan tujuan sebagai tempat mariam raksasa waktu Sultan Agung memimpin puluhan ribu tentara untuk menyerang Batavia.

Seiring berjalannya waktu, bangunan ini beralih fungsi menjadi rumah sakit bernama Binnen Hospital. Lalu rumah sakit dipindahkan ke lokasi lain dan bangunan tersebut dijual ke firma dagang bernama Mac Quoid Davidson & Co tahun 1801.

Sampai akhirnya bangunan tersebut diubah menjadi De Javasche Bank dinasionalkan menjadi Bank Sentral Indonesia atau Bank Indonesia pada tahun 1853.

Namun gedung ini beroperasi hingga tahun 1962 karena Bank Indonesia dipindahkan ke Jakarta Pusat. Hingga akhirnya pada tahun 2006, peresmian Museum Bank Indonesia dilakukan.

Baca Juga: Nokia XR25 5G: Ponsel Tangguh MIL-STD-810H dengan Performa Snapdragon 778G

Museum Bank Indonesia menyajikan informasi tentang peran Bank Indonesia dalam perjalanan bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara. Museum ini juga menyajikan informasi latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat.

Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multimedia seperti TV plasma, panel statik, dan display elektronik.