“Jadi, misalnya hasil olahan itu bisa dibuat kursi untuk ditempat wisata dan pupuk organik palet dan segala macamnya. Dengan begitu maka, tidak ada lagi furniture kayu tapi memanfaatkan dari pengolahan sampah," ungkapnya.
Permasalahan sampah di wilayah Bandung Raya muncul akibat kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat yang telah habis.
Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan menjadi sangat penting, terutama di daerah dengan potensi pariwisata yang tinggi.
“TPST ini juga diharapkan menjadi contoh inovasi pengolahan sampah dengan konsep sirkular ekonomi,” tandasnya.