Pemerintah Rencana Impor 2 Juta Sapi, DPR: Jangan Rugikan Peternak Lokal

Jumat 10 Jan 2025, 16:25 WIB
Anggota Komisi IV DPR Rina Saadah. (Sumber: Dok. Pribadi)

Anggota Komisi IV DPR Rina Saadah. (Sumber: Dok. Pribadi)

Teh Rina juga mengingatkan bahwa Indonesia telah melakukan impor sapi sejak era 1980-an, termasuk sapi bakalan dan sapi betina bunting.

Namun, ketergantungan pada pasokan luar negeri tetap tinggi hingga kini, meski ada program swasembada daging sapi sejak tahun 2000.

“Ini bukan hal baru, tetapi kita harus berubah. Ketergantungan impor harus kita kurangi secara bertahap,” ujarnya.

Menurutnya pemerintah perlu fokus pada penguatan sektor peternakan domestik.

Salah satu caranya adalah membangun kemitraan yang mendukung peternak kecil agar dapat mengadopsi teknologi dan pengetahuan terbaru.

“Kemitraan semacam ini akan membantu meningkatkan daya saing peternak kita,” tegasnya.

Selain itu, ia meminta pemerintah meninjau secara berkala komitmen perusahaan-perusahaan pengimpor sapi.

"Perusahaan yang diberi mandat harus memiliki rencana yang jelas dan realistis. Pemerintah juga harus memperketat regulasi, terutama dalam pemeriksaan kesehatan hewan agar penyakit dari luar tidak masuk dan merugikan peternakan lokal,” ucapnya.

Dia berharap program impor sapi ini dapat berjalan selaras dengan upaya memperkuat sektor peternakan lokal.

“Keseimbangan antara impor dan pemberdayaan lokal adalah kunci untuk mencapai kedaulatan pangan,” tutupnya.

Berita Terkait
News Update