40 Calon Investor Hongkong Siap Gelontorkan Cuan ke Indonesia, Luhut Minta Menteri untuk Tidak Rubah Sembarangan Aturan di KEK

Kamis 09 Jan 2025, 13:34 WIB
Respon Luhut Binsar Pandjaitan usai Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti divonis bebas. (Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan)

Respon Luhut Binsar Pandjaitan usai Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti divonis bebas. (Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan)

POSKOTA.CO.ID - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan menegaskan kepada para menteri di Kabinet Merah Putih saat ini tidak sembarangan untuk merubah aturan. Pasalnya diungkapkan Luhut, saat ini ada 40 investor dari Hongkong yang akan berinvestasi di Indonesia.

Perubahan aturan tersebut tidak boleh dirubah ditegaskan Luhut khususnya soal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Luhut menambahkan, perubahan ketentuan dan regulasi yang dilakukan oleh setiap Kementerian/Lembaga bisa menimbulkan keraguan investor untuk menanamkan modalnya di dalam negeri. Dengan kondisi ini berpotensi modal dari asing justru bisa beralih ke negara lain yang punya program serupa.

"Misalnya Special Economic Zones (KEK) sudah dibuat, semua harus patuh, jangan ada Kementerian atau Pejabat yang tiba tiba robah (mengubah aturan) sini, robah sana lagi, itu membuat nanti investor tidak percaya dengan kita," tegas Luhut dalam konferensi perdana Dewan Ekonomi Nasional di Jakarta pada Kamis, 9 Januari 2025.

Baca Juga: Gaet Investor, Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Promosi Melalui Event

Luhut mengungkapkan belakangan setidaknya ada 40 calon investor asing yang berencana untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Namun satu hal yang menjadi permintaan adalah konsistensi peraturan dan kebijakan dari Pemerintah.

"Ada beberapa, sekitar 40 calon investor dari hongkong datang ke kita, mereka permintaannya konsistensi terhadap ketentuan atau kebijakan yang ada di negeri kita ini," ujar Luhut.

Luhut menilai, saat ini program kawasan ekonomi khusus yang sudah dijalankan Indonesia mulai banyak ditiru oleh beberapa negara di kawasan. Bahkan negara-negara tersebut bisa memberikan peraturan yang lebih konsisten untuk calon investor.

"Banyak negara tetangga kita meniru untuk membuat special ekonomic zone, belajar dari kita, tetangga kita sudah membuat dengan konsistensi peraturan," papar Luhut.

Untuk itu, Luhut berharap kepada pejabat teruma para menteri untuk konsisten terhadap aturan yang sudah dibuatnya. "Kita berharap jangan ada pejabat yang tidak konsisten, untuk itu semua saya mohon mengkritik, kalau melihat ada pejabat yang tidak konsisten dengan ketentuan yang sudah dibuat," tegasnya.

Berita Terkait
News Update