Pilu Nelayan Saat Cuaca Ekstrem: Kerja Serabutan Demi Tutupi Kebutuhan Hidup

Rabu 08 Jan 2025, 10:55 WIB
Turwadi, salah seorang nelayan terdampak cuaca ekstrem di Desa Panimbangjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

Turwadi, salah seorang nelayan terdampak cuaca ekstrem di Desa Panimbangjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

POSKOTA.CO.ID - TAK putus asa meski diterpa kesulitan ekonomi. Nelayan di Kabupaten Pandeglang, Banten ini tak mau menyerah untuk menghidupi istri dan anak-anaknya.

Nasib pilu itu dialami Turwadi, 45 tahun, salah satu nelayan yang terdampak cuaca ekstrem. Dia adalah nelayan bagan di Kampung Lelang baru, Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

Ditemui Poskota, Sabtu, 21 Desember 2024, dia menceritakan kesehariannya saat tidak bisa melakukan aktivitas melaut akibat cuaca ekstrem atau musim barat. Cuaca ekstrem yang sudah terjadi hampir satu bulan ini, membuat Turwadi dan para nelayan lainnya menganggur.

Karena cuaca musim barat ini, Turwadi yang hanya seorang nelayan bagan, sama sekali tidak bisa melaut. Demi memenuhi kebutuhan hidup selama tidak melaut yang hampir satu bulan ini, ia bekerja serabutan hingga menggadaikan barang berharga miliknya, bahkan uang tabungannya pun sudah terkuras habis.

Kerja serabutan yang dilakoninya selama tidak melaut ini yaitu ngojeg dengan penghasilan yang tidak menentu setiap harinya, kadang mendapatkan Rp30 ribu dan terkadang dapat Rp50 ribu.

"Nelayan bagan seperti saya ini total tidak bisa melaut saat musim barat ini. Makanya selama cuaca buruk ini saya ngojeg untuk menutupi kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.

Turwadi mengaku, selain bekerja sebagai nelayan dirinya tidak memiliki kerjaan lain, dan istrinya hanya seorang ibu rumah tangga. Sehingga ketika musim barat seperti ini, ia harus memutar otak mencari pekerjaan supaya bisa menghidupi istri dan ketiga anaknya yang masih duduk di bangku SD.

"Saya harus memutar otak untuk bisa bekerja supaya dapat menghasilkan uang, terkadang saya ngojeg pinjam motor tetangga, dan kalau lagi ada kerjaan ngepak ikan saya juga ikut ngepak ke orang lain," katanya.

Dengan kondisi saat ini, ia punya harapan ada bantuan dari pemerintah, seperti bantuan sembako dan lainnya. Karena selama tidak bekerja melaut, rata-rata nelayan menganggur.

"Di sini rata-rata nelayan bagan, kalau musim cuaca barat ya tidak bisa melaut. Makanya ada yang kerja serabutan seperti saya ini, soalnya kan kebutuhan hidup harus tetap terpenuhi. Makanya harapan besar kami ada bantuan dari pemerintah," harapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pandeglang, Abdul Azis menuturkan, sudah hampir satu bulan ini nelayan di Panimbang tidak melaut, karena cuaca di laut cukup ekstrem. Apalagi nelayan bagan, sama sekali total tidak bisa melaut.

Berita Terkait
News Update