Makan Bergizi Gratis Sasar Ibu Hamil hingga Balita Mulai 9 Januari, Begini Skemanya

Senin 06 Jan 2025, 14:37 WIB
Wamensos RI Agus Jabo Priyono bersama Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi dan Jubir Kantor Kepresidenan Dedek Prayudi saat tinjau program MBG di SMP Barunawati, Palmerah, Jakarta Barat. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

Wamensos RI Agus Jabo Priyono bersama Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi dan Jubir Kantor Kepresidenan Dedek Prayudi saat tinjau program MBG di SMP Barunawati, Palmerah, Jakarta Barat. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

POSKOTA.CO.ID - Pemerintah pusat memastikan program makan bergizi gratis (MBG) akan ditujukan juga untuk balita, ibu hamil, hinga ibu menyusui.

Hal tersebut ditegaskan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) RI, Agus Jabo Priyono saat meninjau pelaksanaan MBG di SMP Barunawati, Palmerah, Jakarta Barat.

"Jadi pak Presiden sangat berharap bahwa untuk menuju Indonesia Emas 2045 momentumnya dimulai pada hari ini dengan memberikan makan siang bergizi gratis buat anak sekolah, buat ibu hamil, ibu menyusui, balita," kata Agus kepada wartawan, Senin 6 Desember 2024.

Agus menyampaikan rencananya distribusi MBG kepada balita, ibu hamil dan menyusui ini akan mulai dilaksanakan pada Kamis 9 Januari 2025 mendatang.

Baca Juga: 1.260 Siswa di Bekasi Terima Paket Makan Bergizi Gratis, Ada Capcai hingga Telur

Juru Bicara Kantor Kepresidenan, Dedek Prayudi, mengatakan teknis penyaluran untuk distribusi MBG bagi balita, ibu hamil dan menyusiakan dilakukan melalui kecamatan yakni posyandu.

"Untuk ibu-ibu hamil, balita, itu adalah dipersiapkan oleh posyandu, distribusinya melalui posyandu," jelas Dedek.

Dedek menyebut, pemerintah pusat nantinya akan mengatur distribusi bagi penerima manfaat MBG ini melalui dua skema.

Skema pertama kader posyandu akan mengantarkan makanan kepada penerima manfaat yang telah tercatat.

"Ada juga skema 2 ibu-ibu penerima manfaat itu yang datang. Tapi skema 2 ini tentu saja tidak bisa kepada ibu-ibu yang kehamilannya sudah sangat besar ya, karena mobilitasnya kan harus dibatasi, jadi kurang lebih seperti itu," jelas Dedek.

Kader posyandu nantinya juga akan bekerja dalam hal distribusi makanan. Meski demikian, tidak dijelaskan secara rinci teknis distrubusi, termasuk siapa yang berhak menerima.

"Kader kader posyandu jugalah yang kemudian menjemput tray tray makanan tadi dari rumah-rumah. Jadi, program makan bergizi gratis ini juga merupakan 1 bagian dari aktivasi besar-besaran posyandu di seantero negeri di Indonesia," beber Dedek.

Baca Juga: Pj Gubernur Jakarta Tinjau Makan Bergizi Gratis di Jakbar, Sebut Pemerintah Layani 12.054 Porsi

Dukungan Pemprov Jakarta

Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi memastikan pihaknya siap memaksimalkan pelaksanaan distribusi MBG bagi balita, ibu hamil, hingga menyusui.

"InsyaAllah untuk wilayah DKI akan mulai 9 Januari. Ini program yang include ibu hamil," kata Teguh.

Saat ditanya teknis pelaksanaannya akan seperti apa, Teguh menyampaikan pihaknya mengikuti aturan dari pemerintah pusat. Termasuk soal siapa saja penerima manfaatnya.

Dalam hal ini, Pemprov Jakarta akan memaksimalkan dalam dukungan untuk pelaksanaan di lapangan.

"Kami dari Pemprov mensupport masalah lokasi, kemudian juga sosialisasi, edukasi, demikian kami juga mensupport eksekusinya, kualitas daripada makanannya," jelas Teguh.

Juru bicara kantor Kepresidenan, Dedek Prayudi menyampaikan bahwa hari ini sebanyak 190 Satuan Pelayanan Kebutuhan Gizi (SPPG) beroperasi melayani pembuatan makanan untuk program MBG.

Ia menyebut jumlah SPPG akan terus bertambah menyusul target yang ditentukan pemerintah dalam program MBG ini.

"Yang mana nanti ditargetkan atau direncanakan, itu per 1 Maret sudah beroperasi 937 unit SPPG yang di mana mereka akan melayani 3 juta penerima manfaat dari yang disebutkan ya, ibu hamil, ibu menyusui, anak bayi, sampai dengan anak-anak tingkat SMA," jelasnya.

Dedek menyampaikan bahwa di tahun 2025 ini, pemerintah pusat menargetkan 15-20 juta penerima manfaat dalam program MBG yang mulai berjalan hari ini.

"Yang ditargetkan nanti akhir 2025 sudah ada sekitar antara 15-20 juta penerima manfaat. Ini adalah 1 bagian integral dari program makan bergizi gratis," tukasnya.

Berita Terkait

News Update