"Kader kader posyandu jugalah yang kemudian menjemput tray tray makanan tadi dari rumah-rumah. Jadi, program makan bergizi gratis ini juga merupakan 1 bagian dari aktivasi besar-besaran posyandu di seantero negeri di Indonesia," beber Dedek.
Baca Juga: Pj Gubernur Jakarta Tinjau Makan Bergizi Gratis di Jakbar, Sebut Pemerintah Layani 12.054 Porsi
Dukungan Pemprov Jakarta
Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi memastikan pihaknya siap memaksimalkan pelaksanaan distribusi MBG bagi balita, ibu hamil, hingga menyusui.
"InsyaAllah untuk wilayah DKI akan mulai 9 Januari. Ini program yang include ibu hamil," kata Teguh.
Saat ditanya teknis pelaksanaannya akan seperti apa, Teguh menyampaikan pihaknya mengikuti aturan dari pemerintah pusat. Termasuk soal siapa saja penerima manfaatnya.
Dalam hal ini, Pemprov Jakarta akan memaksimalkan dalam dukungan untuk pelaksanaan di lapangan.
"Kami dari Pemprov mensupport masalah lokasi, kemudian juga sosialisasi, edukasi, demikian kami juga mensupport eksekusinya, kualitas daripada makanannya," jelas Teguh.
Juru bicara kantor Kepresidenan, Dedek Prayudi menyampaikan bahwa hari ini sebanyak 190 Satuan Pelayanan Kebutuhan Gizi (SPPG) beroperasi melayani pembuatan makanan untuk program MBG.
Ia menyebut jumlah SPPG akan terus bertambah menyusul target yang ditentukan pemerintah dalam program MBG ini.
"Yang mana nanti ditargetkan atau direncanakan, itu per 1 Maret sudah beroperasi 937 unit SPPG yang di mana mereka akan melayani 3 juta penerima manfaat dari yang disebutkan ya, ibu hamil, ibu menyusui, anak bayi, sampai dengan anak-anak tingkat SMA," jelasnya.
Dedek menyampaikan bahwa di tahun 2025 ini, pemerintah pusat menargetkan 15-20 juta penerima manfaat dalam program MBG yang mulai berjalan hari ini.
"Yang ditargetkan nanti akhir 2025 sudah ada sekitar antara 15-20 juta penerima manfaat. Ini adalah 1 bagian integral dari program makan bergizi gratis," tukasnya.