Agam Muhammad Nasrudin, 26 tahun, anak dari IAR menyebut aksi tersebut diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI AU.
"Awalnya karena mobil kami yang direntalkan ada indikasi mau digelapkan karena GPSnya dicopot. Jadi kita lakukan pencarian dan akhirnya berhenti di rest area," katanya.
Kemudian, saat hendak mengamankan unit mobil yang direntalkan tersebut, ayahnya terkena tembakan di bagian dada.
"Kami sibuk mengamankan mobil kami. Tapi ternyata dari mobil Sigra hitam yang mengikuti mobil kami itu tiba-tiba menembakkan pistol sekitar empat sampai lima kali," ucapnya.