Kaliber 9 mm Jadi Kunci Motif Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak, Milik Aparat Keamanan?

Jumat 03 Jan 2025, 08:13 WIB
Motif Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak, terungkap dari Peluru Kaliber 9 mm yang biasa digunakan oleh militer dan kepolisisan. (Sumber: Pinterest/Rostislav)

Motif Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak, terungkap dari Peluru Kaliber 9 mm yang biasa digunakan oleh militer dan kepolisisan. (Sumber: Pinterest/Rostislav)

POSKOTA.CO.ID - Penembakan misterius di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak mengungkapkan fakta menarik terkait penggunaan peluru kaliber 9 mm merek Luger.

Poskota akan membahas perkembangan investigasi polisi serta penjelasan teknis mengenai jenis peluru yang biasa digunakan dalam senjata militer dan sipil, serta kemungkinan kaitannya dengan aksi kejahatan ini.

Tangerang kembali menjadi sorotan publik setelah insiden penembakan misterius yang terjadi di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang.

Baca Juga: Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak, Polisi Kantongi Jenis Peluru yang Dipakai Pelaku

Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan lima selongsong peluru kaliber 9 mm merek Luger di lokasi kejadian. Barang bukti ini menjadi kunci utama dalam mengungkap motif dan pelaku penembakan yang menewaskan satu orang dan melukai satu lainnya.

Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono, menjelaskan bahwa penembakan ini diduga terkait dengan bisnis rental mobil. Salah satu korban, berinisial I (48), diketahui sebagai pengusaha rental mobil yang terkena tembakan di bagian dada dan meninggal dunia. Sementara korban lainnya, R (60), mengalami luka parah dan kini dirawat intensif di RSCM Jakarta.

"Dari hasil penyelidikan awal, pelaku diduga menggunakan senjata dengan peluru kaliber 9 mm. Peluru ini biasanya digunakan untuk pistol semi-otomatis atau submachine gun. Kami terus mendalami kasus ini untuk menemukan pelaku," ungkap Baktiar, Kamis, 2 Januari 2025.

Peluru kaliber 9 mm merek Luger dikenal luas sebagai salah satu amunisi paling umum untuk pistol maupun senjata militer. Berdasarkan data teknis, peluru ini memiliki beberapa varian, mulai dari tipe tajam untuk penetrasi tinggi hingga tipe subsonic yang mengurangi suara tembakan. Di lingkungan militer, peluru ini sering digunakan pada pistol P-1 atau P-2 serta pistol mitraliur seperti PM-2.

Seorang ahli senjata, yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan bahwa peluru jenis ini dirancang untuk efisiensi dalam jarak dekat. “Peluru kaliber 9 mm terkenal serbaguna. Meski digunakan dalam konteks militer, peluru ini juga beredar di kalangan sipil untuk olahraga menembak atau koleksi,” jelasnya.

Namun, dalam konteks penembakan di rest area KM 45, dugaan penggunaan peluru militer memunculkan pertanyaan besar apakah pelaku memiliki akses ilegal ke senjata standar militer, ataukah peluru ini berasal dari pasar gelap?

Baca Juga: Polresta Tangerang Ungkapkan Motif Penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak Penggelapan Mobil

Berita Terkait

News Update