POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Indonesia resmi memulai program bantuan sosial (bansos) beras untuk 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto menyetujui distribusi bantuan beras sebesar total 60 kilogram per keluarga, yang akan diberikan selama enam bulan berturut-turut mulai Januari 2025.
Menteri Pertanian dan Pangan, Arif Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa bantuan ini akan membantu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat berpendapatan rendah.
"Beras akan didistribusikan sebanyak 10 kg per bulan kepada setiap penerima manfaat. Penyaluran tahap pertama dilakukan pada Januari dan Februari, sedangkan jadwal untuk empat bulan berikutnya akan menyesuaikan," ujar Arif dalam keterangan pers, yang dilansir dari channel YouTube INFO BANSOS pada Kamis, 2 Desember 2024.
Sasaran Penerima
Program ini menyasar penerima bantuan sosial sebelumnya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dan bantuan tunai lainnya. Data penerima akan diambil dari Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dikelola Kementerian PPN/Bappenas.
Fokusnya adalah masyarakat di desil 1 dan 2 (20% penduduk termiskin), termasuk perempuan kepala keluarga dan lansia tunggal.
Menurut Arif, pemerintah telah memperbarui database penerima manfaat untuk memastikan keakuratan data dan menjangkau kelompok yang paling membutuhkan.
Prosedur Pengambilan
Penerima bantuan wajib membawa Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) setiap kali mengambil jatah beras.