POSKOTA.CO.ID - Ancaman penipuan online semakin berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi.
Penipuan yang sering terjadi di era digital ini mulai dari phising, scam hingga pencurian data pribadi dengan menginfeksi ponsel pengguna menggunakan malware.
Para pelaku kejahatan siber ini semakin canggih untuk menjerat targetnya. Kendati demikian, kiranya penting bagi kita untuk waspada dan lebih teliti saat aktif di dunia maya guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti menjadi korban penipuan.
Modus Penipuan Online
Sebelum membahas pada cara pencegahan, penting untuk terlebih dahulu memahami bagaimana modus operandi yang sering dilancarkan oleh para penipu ini.
Berikut ini sejumlah modus yang sering dilakukan dan bisa Anda waspadai, antara lain:
-
Phising
Aksi kejahatan siber ini bertujuan untuk menipu dengan mencuri data pribadi pengguna, utamannya akun finansial.
Secara umum pelaku akan mengirim sebuah pesan baik melalui email, aplikasi perpesanan atau SMS. Mereka akan menyamar sebagai instansi resmi atau lembaga keuangan dan meminta untuk mengklik sebuah tautan.
Biasanya pesan tersebut berisi informasi memenangkan undian atau mesti mengubah data pribadi.
Jika mendapat pesan mencurigakan, terlebih tautan yang diberikan tidak resmi sebaiknya abaikan atau laporkan pada pihak berwajib dan lembaga atau instansi yang dicatut namanya.
Perlu diingat jika lembaga atau instansi atau sebuah layanan resmi, tidak pernah meminta data pribadi secara langsung melalui saluran pribadi atau pesan singkat.
-
Malware
Perangkat seperti komputer, laptop atau ponsel bisa saja terinfeksi malware. Bahayanya, malware ini dapat mengambil alih perangkat dan menyedot semua data-data milik pengguna tanpa diketahui.