Selain itu, kata Djoko, ada tiga masalah krusial yang kerap menyebabkan kecelakaan bus di Indonesia berdasarkan data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), yakni jumlah sopir bus dan truk di Indonesia berkurang, lalu rasio dengan jumlah kendaraan yang beroperasi sudah masuk dalam zona berbahaya.
Selanjutnya, kemampuan sopir dalam mengoperasikan kendaraan serta pendeteksian dini atas kondisi kendaraan sangat rendah.
Kemudian, terkait pembagian waktu kerja, waktu istirahat sopir bus dan truk di Indonesia sangat buruk. Sebab faktor terakhir tersebut bisa menjadi penyebab kecelakaan karena micro sleep.
"Waktu dini hari itu kecelakaan tertinggi antara pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB Itu paling tinggi dan yang paling tinggi di tol," terang Djoko.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.