Monumen Tsunami Aceh Simpan Saksi Bencana Alam Dahsyat di Tanah Rencong 20 Tahun lalu

Rabu 25 Des 2024, 21:39 WIB
Monumen Tsunami Aceh memberikan gambaran tentang bencana alam dahsyat yang pernah terjadi, hingga memberikan edukasi kebencanaan di dalamnya. (RRI)

Monumen Tsunami Aceh memberikan gambaran tentang bencana alam dahsyat yang pernah terjadi, hingga memberikan edukasi kebencanaan di dalamnya. (RRI)

POSKOTA.CO.ID – Menjadi salah satu bencana alam terbesar yang pernah terjadi di Indonesia, tsunami yang pernah melanda Aceh pada 26 Desember 2004 masih menyisakan duka mendalam.

Kajian seismik dan geologis pasca-bencana menunjukkan bahwa gempa ini merupakan salah satu yang terbesar dalam catatan modern, dan yang terparah sejak Tsunami Krakatau pada 1883.

Gelombang tsunami juga mencapai pantai negara-negara lain di seberang Samudra Hindia, termasuk Thailand, Sri Lanka, India, dan bahkan pantai timur Afrika. 

Jumlah korban jiwa di seluruh dunia diperkirakan mencapai 230.000 orang dengan Indonesia menyumbang sebagian besar angka tersebut.

Mengenang Tsunami Aceh

Melansir laman DJKN Kemenkeu, tsunami ini disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 9,1–9,3 SR yang berpusat di Samudra Hindia, sekitar 250 km dari pantai barat Aceh. 

Getarannya memicu gelombang laut setinggi 30 meter yang meluluhlantakkan pesisir Aceh, Sumatera Utara, dan negara-negara di sekitar Samudra Hindia. 

Tsunami tersebut adalah bagian dari rangkaian bencana alam yang disebut sebagai megathrust, yang terjadi ketika lempeng tektonik Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia. 

Fenomena megathrust di wilayah ini sudah lama diprediksi oleh para ahli, namun intensitas dan skala bencana ini tetap mengejutkan. 

Selain dari ratusan ribu nyawa melayang dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal akibat kerusakan fisik yang masif, dampak psikologis dari tsunami ini juga dirasakan oleh penduduk Aceh. 

Banyak yang kehilangan anggota keluarga dan harta benda, sementara trauma dari bencana tersebut bertahan lama. 

Meskipun Indonesia sering mengalami gempa bumi, tingkat kesiapsiagaan saat itu masih rendah, terutama di wilayah pesisir. 

News Update