Ketika Rupiah Melemah, Ini Tips Memaksimalkan Investasi Emas

Rabu 25 Des 2024, 10:51 WIB
Meski harga emas melonjak, investasi emas tetap menguntungkan. (Pinterest)

Meski harga emas melonjak, investasi emas tetap menguntungkan. (Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Setiap kali nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat, harga emas domestik cenderung melonjak.

Fenomena ini terjadi karena harga emas internasional dihitung dalam dolar. Dengan melemahnya rupiah, biaya untuk membeli emas dalam negeri menjadi lebih mahal.

Kabar baiknya, kondisi ini menguntungkan para investor yang telah memiliki emas sejak lama. Nilai aset mereka ikut naik seiring dengan lonjakan harga emas.

Namun, bagi masyarakat yang baru ingin memulai investasi emas, tantangan semakin besar karena harga semakin tidak terjangkau.

Tren Terkini Nilai Tukar Rupiah

Pada 17 Desember 2024, rupiah tercatat melemah hingga Rp16.085 per dolar Amerika Serikat. Dua hari kemudian, nilai tukar rupiah semakin melemah ke angka Rp16.090 per dolar.

Sepanjang pekan itu, fluktuasi nilai tukar rupiah berkisar antara Rp15.915 hingga Rp16.114.

Mengapa Harga Emas Naik Saat Rupiah Melemah?

Ada beberapa alasan mengapa pelemahan rupiah memicu kenaikan harga emas:

  1. Harga dalam Dolar: Karena emas dihitung dalam dolar, pelemahan rupiah meningkatkan biaya pembelian emas di pasar domestik.
  2. Aset Pelindung: Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, masyarakat beralih ke emas sebagai "safe haven" untuk melindungi kekayaan mereka.
  3. Kebijakan Global: Kebijakan moneter seperti kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve menguatkan dolar, yang membuat emas semakin mahal bagi negara-negara dengan mata uang lemah, termasuk Indonesia.
  4. Sentimen Pasar: Ketidakpastian ekonomi global memicu permintaan emas yang lebih tinggi, sehingga harganya ikut naik.

Strategi Investasi Emas yang Tepat

Meski harga emas melonjak, investasi emas tetap menguntungkan. Namun, ada baiknya investor menyesuaikan strategi mereka dengan kondisi saat ini.

Salah satu opsi adalah beralih ke investasi emas digital. Dengan porsi 80% emas digital dan 20% emas fisik, investor dapat mengurangi biaya spread dan mendapatkan potensi keuntungan lebih cepat.

Prospek Ekonomi ke Depan

Pelemahan rupiah diperkirakan masih akan berlangsung jika kondisi global tetap tidak stabil. Meski ada harapan pada pemerintahan Presiden Prabowo untuk memperbaiki situasi, tantangan ekonomi global dan domestik tetap menjadi faktor utama.

Bagi masyarakat, penting untuk memantau perkembangan ekonomi dan menyesuaikan strategi investasi. Dengan beradaptasi, potensi keuntungan dari emas dapat tetap terjaga, meskipun daya beli masyarakat menurun.

Berita Terkait
News Update