Tarif PAM Jaya Disesuaikan Mulai 2025, Begini Penjelasan Pj Gubernur DKI

Selasa 24 Des 2024, 14:58 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi. (Poskota/Pandi)

Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi. (Poskota/Pandi)

Ketika nantinya perpipaan yang direncanakan rampung total pada 2030 mendatang, maka Arief menilai hal ini akan berdampak kepada konsumsi masyarakat seperi penggunaan air galon atau air kemasan.

"Karena belanja mereka di rumah tangga untuk membeli air galonan itu kisaran harganya, kebutuhannya sebulan itu Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta. Nanti dengan tarif PAM mereka akan sangat terbantu dari sisi ekonomi," ujar Arief.

"Kemudian inilah yang kenapa kita perlu kemudian lakukan percepatan penyambungan pipa dan ini mandat dari pemerintah baik pusat ataupun daerah untuk mempercepat 2030 kita selesaikan 100 persen pelayanan sambungan sebanyak 2.006.000 pelanggan," tambahnya.

Arief menambahkan, penggunaan air PAM oleh masyarakat juga diharapkan dapat menghambat penurunan muka air tanah. Sehingga dapat mengembalikan membran tanah di Jakarta.

"Itu yang menjadi salah satu penting kenapa ini harus kami lakukan, lanjut secara penugasan mandatorinya baik proses dari mulai MK, kesepakatan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan kemudian penanganan sampai ke level penugasan mandatorinya PAM Jaya, itu jelas prosesnya sudah ada," katanya.

Dia menjelaskan, dengan keuangan PAM Jaya yang saat ini bisa dibilang selalu mendapatkan profit, Arief menuturkan hal itulah yang dimanfaatkan PAM Jaya untuk berinvestasi.

"Tetapi memang inilah kenapa cash positive ini kita memang melakukan investasi untuk mempercepat proses supaya penyambungan kita menuju 2030 itu selesai lanjut ini targetnya tadi yang sudah disampaikan bahwasannya ini akan mencapai 100 persen layaknya di 2030," jelasnya. 

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

News Update