Presiden Turki Erdogan Tinggalkan Prabowo Saat Pidato di KTT, Kemlu: Itu Hal Lumrah Dalam Meeting Internasional

Minggu 22 Des 2024, 21:35 WIB
Presiden Turki Erdogan Tayyip dan beberapa delegasi negara lainnya meninggalkan ruangan atau walkout pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) ketika Presiden RI Prabowo Subianto berpidato. (Capture Youtube Sekretariat Negara)

Presiden Turki Erdogan Tayyip dan beberapa delegasi negara lainnya meninggalkan ruangan atau walkout pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) ketika Presiden RI Prabowo Subianto berpidato. (Capture Youtube Sekretariat Negara)

POSKOTA.CO.ID - Presiden Turki Erdogan Tayyip dan beberapa delegasi negara lainnya meninggalkan ruangan atau walkout pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) ketika Presiden RI Prabowo Subianto berpidato.

Menanggapi hal itu Kementerian Luar Negeri memberikan penjelasan bahwa hal seperti itu lumrah terjadi. Juru bicara Kemlu RI Roy Sumirat menjelaskan berdasarkan kebiasaan yang berlaku di forum internasional, masing-masing delegasi memiliki hak menentukan kapan ketua delegasi akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan.

"Dalam hal ini sesuatu hal yang lumrah bahwa para ketua delegasi itu melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, antara lain untuk lakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan lain," beber Roy dalam keterangan tertulis, yang dikutip Poskota, Minggu 22 Desember 2024.

Dikatakannya mengenai hal itu tidak ada yang luar biasa yang harus menjadi polemik. "Jadi sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional [termasuk di forum PBB]," tegasnya.

Ditambahkan Roy, delegasi Indonesia tak bisa memberi komentar terkait jadwal ketua delegasi negara lain yang mungkin tidak bisa hadir sepenuhnya saat Prabowo pidato.

Dia juga mengatakan Prabowo sempat melakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi menjelang dan setelah KTT, termasuk Erdogan.

"Khusus dengan Presiden Turki, bisa disampaikan bahwa kedua pemimpin lakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT," terang Roy.

Diberitakan sebelumnya, viral beredar video sejumlah delegasi walkout pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) saat Presiden RI Prabowo Subianto pidato, salahsatunya Presiden Turki Erdogan Tayyip.

KTT tersebut dilangsungkan di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, pada Kamis 19 Desember 2024 waktu setempat.

Para delegasi beberapa negara tersebut walkout meninggalkan kursi dan berjalan keluar di belakang Presiden Prabowo Subianto yang sedang berbicara. Salahsatunya Presiden Turki Erdogan Tayyip, mereka keluar ruangan pertemuan.

Adegan Erdogan yang keluar dari ruangan saat Prabowo berbicara di KTT D-8 terlihat sekilas dari video yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.

Tak hanya Erdoga, sejumlah delegasi dalam video itu terlihat meninggalkan kursi mereka dan berjalan keluar di belakang Prabowo saat sedang berbicara.

Namun  begitu, masih ada sejumlah delegasi yang menyimak pidato Prabowo dengan seksama. Di antaranya yakni perwakilan PBB dan Palestina. Hingga saat ini belum diketahui alasan pasti mengapa para delegasi dari KTT D-8 melakukan walk out saat Prabowo sedang berbicara.

Tetapi Prabowo tetap lantang menyuarakan pidatonya. Dirinya pun membahas mengenai dukungannya terhadap negara-negara Islam termasuk Palestina, Lebanon dan Suriah.

Prabowo, dalam pidatonya, menegaskan bahwa mereka harus saling bantu dan memiliki satu suara untuk memberikan bantuan.

"Kita harus menyadari bahwa D-8 memang menyimpan potensi yang sangat besar. Secara keseluruhan, D-8 mewakili pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga secara global dengan gabungan PDB sebesar USD4,81 triliun pada tahun 2023,” ujar Presiden dikutip Poskota dari Laman Kesekretariat Presiden, Minggu 22 Desember 2024.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyoroti potensi besar yang dimiliki D-8 dalam memajukan kesejahteraan masyarakat anggotanya. Salah satunya dengan pemanfaatan ekonomi biru sebagai salah satu pilar kerja sama strategis.

“Semua negara D-8 memiliki posisi unik untuk memanfaatkan manfaat dan sumber daya ekonomi biru. Ini merupakan kerja sama yang sangat strategis,” tegasnya.

 

 

 

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Berita Terkait
News Update