Namun faktanya, kebijakan PPN 12 persen ini malah akan memaksa rakyat untuk mengurangi konsumsi, menggerus tabungan atau bahkan terjerat utang.
Sehingga menurutnya, kebijakan PPN 12 persen bukan tentang menyalahkan siapa, tetapi hanya soal mengajukan pertanyaan yang layak diajukan terkait dengan keadilan.
Ganjar kemudian secara terbuka mengungkapkan kekhawatirannya. Sebab menurutnya, kebijakan ini justru akan memicu komplikasi dalam ekonomi nasional.
Ganjar menilai, penerapan PPN 12 persen dilakukan dalam kondisi yang tidak tepat, yakni pada saat ekonomi Indonesia sedang lesu.
Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan sumbangan sektor manufaktur yang terus menurun, dan PHK yang terjadi di mana-mana.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.