POSKOTA.CO.ID - WhatsApp merupakan salah satu aplikasi yang paling populer di dunia. Banyaknya fitur yang ada di aplikasi ini membuat pengguna tertarik untuk memakai WhatsApp.
Sayangnya, kepopuleran WhatsApp turut menarik para penjahat siber untuk melakukan kejahatan di aplikasi ini. WhtasApp kerap menjadi sasaran kejahatan siber atau cyber crime, seperti penyadapan dan peretasan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 1 ayat 5, penyadapan merupakan suatu kegiatan untuk mendengarkan, merekam, dan/atau mencatat transmisi informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang tidak bersifat publik, baik menggunakan jaringan kabel , komunikasi , jaringan nirkabel , seperti pancaran elektromagnetik atau radio frekwensi maupun alat elektronik lainnya.
Ini berarti penyadapan WhatsApp adalah tindakan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan informasi milik orang lain yang sifatnya pribadi dan seharusnya tidak boleh diketahui orang lain.
Sementara, peretasan menurut International Business Machine (IBM), adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh orang atau organisasi demi mendapatkan akses secara tidak sah ke perangkat digital, sistem komputer, ataupun jaringan komputer milik orang lain atau lembaga.
Baik peretasan maupun penyadapan adalah perbuatan yang ilegal. Sebab, pengguna bisa mengalami kerugian apabila nomor dan akun WhatsAppnya berhasil diretas.
Parahnya, jika data-data pribadi pengguna sampai berhasil dicuri, maka bukan tidak mungkin si penyadap atau peretas menggunakan data tersebut untuk melakukan kejahatan lain, misalnya seperti penipuan yang mengatasnamakan pengguna.
Cara Terhindari dari Peretasan
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pengguna WhatsApp untuk mengamankan akunnya agar terhindar dari peretasan.
Mengamankan akun WhatsApp sangat penting dilakukan agar data-data pribadi pengguna yang ada di aplikasi ini tidak diketahui dan disalahgunakan oleh orang lain.
1. Jangan Berika Kode OTP WhatsApp Pada Siapapun
Salah satu modus yang sering dilakukan oleh peretas untuk mengambil alih akun WhatsApp pengguna, yakni dengan berpura-pura meminta kode OTP.
Kode OTP merupakan sebuah kode yang terdiri dari sekumpulan angka dan biasanya dikirimkan oleh pihak WhatsApp kepada pemilik akun ketik hendak login ke akunnya.
Kode ini digunakan untuk memverifikasi pemilik akun sehingga tidak boleh diberikank ke orang lain. Oleh karena itu, jika ada seseorang yang meminta kode OTP mu, maka jangan pernah memberikannya.
2. Jangan Asal Klik Situs di Internet
Hindari untuk meng-klik sembarangan tautan yang kamu temukan di internet, termasuk yang berbentuk iklan atau pop up. Sebab, hal tersebut rentan membuat kamu terkena peretasan.
Pasalnya, sejumlah peretas atau hacker seringkali menggunakan cara ini untuk menjerat korbannya sehingga mereka bisa mencuri data-data pribadi milik korban.
3. Buat Password yang Berbeda dan Rumit
Biasanya, beberapa aplikasi mengharuskan penggunanya untuk membuat password atau kata sandi untuk melindungi akunnya. Agar semakin sulit diretas, pastikan password yang kamu buat cukup sulit untuk ditebak.
Selain itu, pastikan untuk membuat password yang berbeda untuk masing-masing aplikasi yang digunakan, termasuk WhatsApp. Kamu bisa membuat password dengan kombinasi huruf dan angka yang cukup rumit agar hacker tidak bisa dengan mudah membobol akun mu.
Sebab, password yang relatif mudah, seperti tanggal ulang tahun sangat rentan diretas oleh hacker karena terlalu mudah ditebak. Jadi, pastikan kamu menghindari hal itu.
4. Hindari Mengakses VPN dan Wi-fi Sembarangan
Saat berada di tempat umum, biasanya ada fasilitas wi-fi yang bisa diakses oleh pengguna. Pastikan kamu berhati-hati ketika mengaksesnya.
Sebab, wi-fi gratis di tempat umum juga sangat rentan terhadap pencurian data dan pembobolan oleh hacker. Itu karena sistem keamanan jaringannya yang cukup lemah.
Hindari juga mengakses akses aplikasi keuangan, seperti mobile banking atau e-wallet ketika kamu menyambungkan perangkat dengan wi-fi umum. Hal ini untuk menghindari pecurian data keuangan mu.
Demikian informasi mengenai cara menghindari akun dan nomor WhatsApp diretas agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.