Di kalangan aktivis ia kerap dipanggil dengan nama Muni. Ia pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI tahun 1994, juga Presidium Senat Mahasiswa UI periode 1994/1995.
Budi juga aktif mendirikan dan membina Forum Studi Mahasiswa (FSM) UI, dan juga aktif di Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM) UI. Bagi Budi, berorganisasi itu adalah cara terbaik menempa seseorang. Menurutnya, berorganisasi di dunia kemahasiswaan membuat kita lebih kritis, lebih peduli terhadap lingkungan, bangsa, negara, dan rakyat. Budi dikenal juga aktif di bidang pers kemahasiswaan. Ia dipercaya menjadi Redaktur Pelaksana (Redpel) Majalah Suara Mahasiswa UI pada 1993–1994.
Lulus dari FISIP UI dan menyandang gelar sarjana pada 1996 tidak menyurutkan aktivitasnya. Kiprah aktivisnya terus berlanjut hingga selepas dunia kampus. Saat terjadi gerakan reformasi 1998, ia aktif ikut dalam demo 1998.
Budi yang menginisiasi lahirnya surat kabar kritis Bergerak. Pada tahun itu pula ia terpilih sebagai Ketua Ikatan Alumnus Universitas Indonesia (ILUNI UI) hingga tahun 2001. Aktivitasnya tidak berhenti hanya sampai di situ, ia juga mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI).
Di sela-sela kesibukannya, Budi masih menyempatkan diri untuk menulis. Karya tulisannya yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku, antara lain, Berubah Demi Rakyat (2004) dan Menjemput Takdir Sejarah (2015), serta sejumlah tulisan lain yang dimuat di majalah dan media cetak.
Tahun 2006 Budi melanjutkan studi pascasarjana di Manajemen Pembangunan UI. Pada 29 Mei 2022 Budi yang merupakan Alumni Departemen Ilmu Komunikasi terpilih sebagai Ketua ILUNI FISIP UI periode 2022–2025. Ia meraih 689 suara mengungguli Cecep Rukendi (Alumnus Departemen Antropologi 1997) yang meraih 431 suara.
Budi Arie Setiadi menikah dengan Zara Murzandina. Mereka dikarunia dua anak, yaitu Nadila Raisha dan Diandra.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.