POSKOTA.CO.ID - Bagi banyak orang yang terjerat masalah pinjaman online (pinjol), menghadapi pesan WhatsApp dari debt collector (DC) sering kali menjadi momok yang menakutkan.
Tak sedikit debitur bingung apakah lebih baik merespon pesan WhatsApp dari DC pinjol atau justru mengabaikannya? .
Pertanyaan ini sangat wajar, terutama bagi debitur yang merasa tertekan oleh cara penagihan DC pinjol dengan teror agresif.
Nah, agar Anda tidak salah langkah, mari simak lebih lanjut mana yang lebih berisiko antara merespon terus-menerus atau mengabaikan sama sekali?.
Apa Risiko Jika Terus Merespon?
Sebenarnya, merespon pesan WhatsApp atau telepon dari DC secara terus-menerus memiliki dampak negatif yang lebih besar dibandingkan mengabaikannya. Berikut alasannya yang dikutip dari kanal YouTube Fintech Id.
1. Tekanan Mental Semakin Besar
Dengan terus merespon, Anda memberikan sinyal kepada DC pinjol untuk siap diajak bernegosiasi. Hal ini bisa membuat mereka semakin gencar menagih, baik melalui pesan, telepon, maupun cara-cara lain yang mungkin mengganggu.
Akibatnya, pikiran Anda menjadi tidak tenang, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, bahkan memengaruhi kesehatan mental Anda secara keseluruhan.
2. Anda Dianggap Mudah Ditekan
DC biasanya mengklasifikasikan debitur berdasarkan respons mereka. Jika Anda terus merespon, mereka akan menganggap Anda termasuk kategori debitur yang “mudah ditekan” dan “berpotensi segera membayar”.
Oleh karena itu, mereka akan semakin sering menghubungi Anda, bahkan mungkin dengan cara yang tidak sopan atau melanggar etika.
3. Menghambat Produktivitas
Terus merespon DC pinjol juga akan menguras energi dan waktu Anda. Ketika Anda terlalu fokus menghadapi tekanan mereka, aktivitas sehari-hari seperti bekerja, belajar, atau menjalankan usaha bisa terganggu.
4. Tidak Menyelesaikan Masalah Secara Langsung
Merespon DC tanpa adanya kemampuan untuk membayar hanya memperpanjang stres. Masalah hutang tidak akan selesai hanya karena Anda terus merespon.