POSKOTA.CO.ID - Superman, pahlawan super pertama dan salah satu ikon budaya pop dunia, memiliki banyak ciri khas yang tak lekang oleh waktu.
Namun, tak ada elemen yang lebih ikonik dan memancing perhatian dibandingkan celana dalam merahnya yang dikenakan di luar kostum.
Apa sebenarnya alasan di balik desain yang unik ini? Bagaimana evolusinya dari masa ke masa? Mari kita telaah sejarah menarik dari salah satu elemen visual yang menjadi ciri khas Superman di DC Comics.
Inspirasi Awal: Dari Pegulat Sirkus ke Pahlawan Super
Ketika Superman pertama kali muncul dalam Action Comics #1 pada tahun 1938, ia diperkenalkan dengan kostum yang langsung menarik perhatian baju ketat biru, jubah merah, sepatu merah, dan tentu saja, celana dalam merah di bagian luar.
Desain ini dibuat oleh Joe Shuster, yang bersama Jerry Siegel menciptakan karakter Superman. Shuster terinspirasi oleh pakaian yang dikenakan pegulat sirkus atau strongman—tokoh kuat yang populer di pertunjukan keliling pada awal abad ke-20.
Pada masa itu, para strongman sering memakai pakaian ketat dengan celana pendek di luar untuk memberikan aksen pada bentuk tubuh atletis mereka.
Selain itu, desain tersebut memberikan kebebasan bergerak saat melakukan aksi akrobatik. Shuster mengadaptasi estetika ini untuk menciptakan citra Superman sebagai sosok yang kuat dan heroik.
Perubahan Desain dan Kontroversi
Selama bertahun-tahun, desain kostum Superman mengalami beberapa perubahan, tetapi celana dalam merahnya tetap menjadi ciri khas yang tak terpisahkan.
Namun, pada tahun 2011, DC Comics memutuskan untuk menghapus elemen ini dari kostum Superman dalam seri reboot The New 52.
Dalam desain baru ini, Superman mengenakan kostum biru tanpa celana luar, dengan tambahan detail modern seperti tekstur armor.
Keputusan ini memicu perdebatan di kalangan penggemar. Beberapa mendukung desain modern yang dianggap lebih relevan dengan era sekarang, sementara yang lain merasa kehilangan elemen klasik yang sudah melekat pada karakter Superman selama puluhan tahun.