POSKOTA.CO.ID – Sejak kemunculan Meta AI di WhatsApp, saat ini ada lebih banyak orang yang mulai menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Apalagi saat ini AI telah berkembang pesat dan menjadi bagian penting dalam berbagai sektor, seperti komunikasi hingga teknologi sosial.
Saat ini, Meta AI dan ChatGPT mulai mendominasi. Meski sama-sama berbasis AI, keduanya memiliki fokus, keunggulan, dan kekurangan yang berbeda.
Perbedaan Meta AI dan ChatGPT
Berikut ini adalah penjelasan mengenai perbedaan antara Meta AI dan ChatGPT sebagai aplikasi AI yang banyak diminati secara umum:
Asal dan Pengemban
Meta AI dikembangkan Meta Platforms, Inc. (sebelumnya Facebook). Ini adalah unit riset AI yang dirancang untuk mendukung ekosistem Meta, termasuk Facebook, Instagram, WhatsApp, dan metaverse.
Dan ChatGPT adalah produk dari OpenAI, organisasi riset yang berfokus pada pengembangan model bahasa generatif berbasis teknologi Generative Pre-trained Transformer (GPT).
Untuk penggunaannya, ChatGPT dirancang untuk interaksi berbasis teks yang luas, seperti percakapan, penulisan, dan analisis data.
Tujuan dan Aplikasi
Meta AI memiliki fokus utama untuk pengembangan aplikasi di platform Meta, seperti moderasi konten, pengenalan gambar dan video, serta interaksi virtual untuk metaverse.
Selain itu, Meta AI juga mengembangkan model seperti Large Language Model Meta AI (LLaMA) untuk kebutuhan penelitian dan pengembangan teknologi.
Dan ChatGPT dirancang untuk menjadi asisten percakapan yang cerdas. Aplikasinya meliputi: menjawab pertanyaan, membantu penulisan kreatif, analisis teks, penulisan kode dan dokumentasi.
Teknologi yang Dipakai
Dalam penggunaannya, Meta AI memakai berbagai teknologi AI untuk computer vision, machine learning, dan natural language processing (NLP).
Model mereka seperti LLaMA juga dirancang untuk riset dalam skala besar, tetapi juga mendukung kebutuhan internal platform Meta.
Untuk ChatGPT dibangun di atas teknologi GPT, dengan model terbaru seperti GPT-4. Fokusnya untuk menghasilkan teks yang relevan dan kontekstual untuk berbagai kebutuhan berbasis bahasa.
Keunggulan Meta AI
Meta AI mendukung berbagai fitur di Facebook, Instagram, dan WhatsApp, seperti moderasi konten, personalisasi iklan, dan pengenalan gambar/video.
Selain itu, Meta AI juga memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan virtual interaktif yang memungkinkan interaksi sosial berbasis AI.
Model seperti LLaMA dirancang untuk memajukan riset AI, juga untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan teknologi global.
Kekurangan Meta AI
Sebagian besar teknologi Meta AI digunakan untuk kebutuhan internal. Oleh karena itu, publik tidak dapat mengakses atau memanfaatkannya secara langsung seperti ChatGPT.
Selain itu, fokus utama Meta AI adalah mendukung platform Meta, sehingga tidak dirancang untuk aplikasi yang lebih luas di luar ekosistemnya.
Meta sering menghadapi kritik terkait penggunaan data pengguna untuk pengembangan teknologi AI mereka, yang memicu kekhawatiran tentang privasi yang dimiliki pengguna.
Keunggulan ChatGPT
ChatGPT dapat digunakan langsung oleh siapa saja melalui aplikasi atau API. Ini menjadikannya sebagai alat yang fleksibel untuk berbagai kebutuhan.
Selain itu, ChatGPT juga unggul dalam memahami konteks percakapan, menghasilkan teks, dan mendukung berbagai tugas seperti menulis, menjawab pertanyaan, dan membantu pemrograman.
Kekurangan ChatGPT
Meski mampu menghasilkan teks yang relevan, ChatGPT terkadang memberikan jawaban yang kurang akurat atau terlalu umum, terutama untuk pertanyaan bersifat lebih spesifik.
ChatGPT hanya sebaik data yang dilatihnya. Jadi jika data tidak mencakup topik tertentu atau memiliki bias, hasilnya dapat tidak memadai.
ChatGPT berbasis teks, sehingga tidak dapat menangani tugas lain seperti analisis gambar, video, atau pengenalan objek secara langsung.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.