POSKOTA.CO.ID - Pipihnya ikan-ikan asin itu tertata rapi di atas susunan bambu yang direbahkan memanjang bak sebuah meja. Disangga dengan kayu yang tegak berdiri seolah menembus genangan air rob di bawahnya.
Puing-puing kayu berserakan di genangan ini. Tampak pula beberapa pekerja sedang menyusun kardus untuk mengisinya dengan ikan asin.
Itulah gambaran di tempat pengolahan ikan asin di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (15/12) siang. Meski banjir pesisir menggenangi permukiman, warga Muara Angke pantang mundur dan tetap melakoni usaha pengolahan ikan asin.
Seperti yang dilakukan Wayur, 63 tahun, yang tetap mengolah ikan asin meski tempat usahanya tergenang banjir rob. "Sudah biasa kayak begini mah, air pasang tiap bulan," kata dia kepada Poskota di lokasi, Minggu, 15 Desember 2024.
Air rob berwarna kecokelatan yang sudah teradiasi dengan sampah masyarakat tidak menghalangi dirinya dan warga lain untuk mendapatkan penghasilan. Ketinggian banjir rob di tempat ini nyaris sepinggang orang dewasa.
Meski usahanya tetap berjalan, Wayur mengakui ada penurunan omzet. "Sebenarnya ganggu aktivitas, cuma mau bagaimana, kan ini kejadian alamiah juga," sambungnya.
Menurut Wayur, banjir rob yang menerjang di penghujung tahun ini memang yang terparah. Sebelumnya banjir rob hanya menggenangi permukiman paling tinggi sepaha orang dewasa. Kini sudah nyaris sepinggang dengan ketinggian kurang lebih satu meter.
"Warga tau kalau ada air pasang, tapi kan biasanya gak begini besar. Tahun ini paling besar, ada satu meter mah. Paling parah ini," katanya.
Jika rob melanda, Wayur mengatakan pembelian ikan asin berkurang. Sebab konsumen yang biasanya datang langsung membeli, kini enggan datang karena banjir rob. "Jarang kemari orang belinya. Sementara kalau gak ada yang beli, disimpan dulu," kata pria yang sudah puluhan tahun menjadi pengolah ikan asin itu.
Warga pengolah ikan asin lain, Siti Rahma, 53 tahun, merasakan hal yang sama. Sejak banjir rob melanda, pembelian ikan asin merosot karena pembeli tidak ada yang datang. "Aktifitas pengasinan ikan tetap jalan, tapi yang beli pada enggak mau ke sini. Kan banjir, tapi pengasinan mah tetap jalan," tuturnya.
Biasanya pengolah ikan asin mendapatkan ikan dengan belanja di pelelangan di Muara Baru. Ikan cucut, ikan tongkol hingga ikan kembung, menjadi salah satu jenis ikan yang diolah oleh para pengrajin di sini menjadi ikan asin. "Biasanya belanja 3 ton, 5 ton. Jadi yang beli biasanya datang ke sini. Ada juga yang memang pesanan," terangnya.