Setiap penerbangan dilaksanakan dengan tujuan menyemai 1.000 kg NaCl powder pada ketinggian 10.000 hingga 12.000 kaki di atas permukaan laut, untuk mencegah awan hujan yang diperkirakan akan mengarah ke wilayah daratan.
Total waktu yang digunakan dalam lima sorti penerbangan tersebut adalah 10 jam 39 menit.
"Penyemaian awan ini berhasil mengurangi risiko hujan intens di daerah-daerah seperti Jepara, Pati, Kudus, Demak, dan Semarang, yang semula diprediksi akan mengalami curah hujan hingga 50-120 mm/hari," ujarnya.
Setelah intervensi OMC, curah hujan di wilayah tersebut turun menjadi hanya 5-20 mm/hari, yang berarti pengurangan curah hujan sekitar 70%. Dampak positif ini diharapkan dapat menurunkan potensi bencana banjir dan longsor di wilayah tersebut.
Selain itu, OMC juga dilaksanakan di wilayah Jawa Barat pada hari yang sama, Sabtu 14 Desember 2024 untuk menangani potensi bencana hidrometeorologi yang meliputi banjir, gelombang ekstrem, dan tanah longsor.
Tim OMC berhasil mengurangi intensitas hujan di wilayah rawan bencana seperti Sukabumi dan Cianjur. "Berdasarkan analisis BMKG, curah hujan yang diprediksi di wilayah tersebut awalnya 70 hingga 150 mm/hari, namun setelah dilakukan penyemaian awan, intensitas hujan di daerah tersebut berhasil berkurang menjadi 5 hingga 30 mm/hari, dengan pengurangan curah hujan hingga 60%," terangnya.
Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat ini difokuskan di wilayah selatan Sukabumi dan daerah rawan bencana lainnya, dengan tujuan mengurangi intensitas curah hujan yang dapat memicu bencana.
Hasilnya, setelah dilakukan modifikasi cuaca, curah hujan di wilayah tersebut berhasil diturunkan dan terfokus di wilayah selatan laut Provinsi Jawa Barat, mengurangi risiko bencana di daratan.
Untuk pelaksanaan OMC di Jawa Barat, pesawat Cessna Caravan 208B yang digunakan untuk penyemaian awan berangkat dari Posko OMC di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, dengan tujuan melaksanakan operasi modifikasi cuaca di wilayah selatan Sukabumi dan sekitarnya.
"Sejauh ini OMC terbukti efektif dalam mengurangi curah hujan yang berisiko menyebabkan bencana banjir dan longsor," bebernya.
Keberhasilan ini menunjukkan komitmen bersama pemerintah untuk terus meningkatkan upaya mitigasi dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem dan mengurangi potensi risiko bencana hingga periode Natal dan tahun baru nanti.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.