POSKOTA.CO.ID - Jelang peralihan tahun baru 2024 ke 2025, masyarakat Indonesia diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana Hidrometeorologi.
Melansir dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bencana hidrometeorologi merupakan fenomena bencana alam atau proses merusak atmosfer (meteorologi), air (hidrologi) atau lautan (oseanografi).
Ancaman bencana Hidrometeorologi yakni bencana yang akan terjadi diakibatkan oleh faktor cuaca.
Tentunya bencana-bencana Hidrometeorologi akan merugikan manusia dapat terjadi kerusakan harta benda, gangguan sosial, terhambatnya ekonomi karena hilangnya mata pencaharian atau kerusakan lingkungan.
Bentuk Bencana Hidrometeorologi
Bencana Hidrometeorologi diantaranya seperti banjir, longsor, kekeringan, puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, curah hujan ekstrem, badai petir, serta kualitas udara yang buruk.
1. Cuaca Hujan Ekstrem
Curah hujan yang ekstrem merupakan curah hujan yang memiliki intensitas yang besar atau tinggi yang disebabkan oleh awan konventif.
Selain curah hujan dengan intensitas yang tinggi, awan konventif juga umumnya dapat disertai angin kencang.
2. Longsor
Longsor merupakan pergerakan atau pergeseran tanah yang dapat terjadi di daerah memiliki kemiringan lereng curam.
Bencana satu ini dapat dipicu oleh hujan lebat, gempa bumi dan faktor lainnya.
3. Banjir
Banjir yakni luapan air yang merendam tanah biasanya kering dan disebabkan oleh limpahan air seperti danau, sungai atau laut.
Air yang tertampung itu biasanya melewati tanggul atau memang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.