POSKOTA.CO.ID - Timnas Malaysia harus pulang tanpa poin setelah tumbang dari Thailand dalam laga Grup A Piala AFF 2024 yang digelar Sabtu malam, 14 Desember 2024.
Bermain di kandang lawan, skuad Harimau Malaya sebenarnya tampil cukup solid di babak pertama. Namun, gawang mereka akhirnya kebobolan di babak kedua oleh aksi striker muda Thailand, Patrik Gustavsson.
Gol tunggal Gustavsson tercipta pada menit ke-57, memanfaatkan celah di lini pertahanan Malaysia yang dikawal kiper Haziq Nadzli.
Meski mencoba bangkit, Malaysia gagal menyamakan kedudukan hingga peluit akhir berbunyi. Kemenangan ini mengantarkan Thailand naik ke posisi puncak klasemen Grup A, menggusur Singapura.
Dengan performanya yang memukau, nama Patrik Gustavsson kini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan penggemar sepak bola Asia Tenggara. Siapa sebenarnya Patrik Gustavsson, dan berapa nilai transfer pemain muda ini?
Biodata Patrik Gustavsson
- Nama: Patrik Gustavsson
- Tempat Tanggal Lahir: Åtvidaberg, Swedia
- Usia: 23 Tahun (lahir 19 April 2001)
- Posisi: Penyerang
- Kaki Dominan: Kanan
- Tinggi Badan: 1,84 m
- Klub Saat Ini: Nara Club
- Nilai Pasar Saat Ini: Rp3,48 miliar
- Instagram: @patrikgst.***
Karier dan Performa Patrik Gustavsson
Patrik Gustavsson memulai karier sepak bola profesionalnya di tanah kelahirannya, Swedia, sebelum memutuskan hijrah ke Asia untuk memperkuat Nara Club di Jepang.
Meski usianya masih muda, ia telah menunjukkan kualitas sebagai striker tajam. Kecepatan, insting mencetak gol, dan kemampuannya membaca situasi membuat Gustavsson menjadi salah satu pemain yang patut diwaspadai di Piala AFF 2024.
Gol ke gawang Malaysia adalah pembuktian bahwa ia siap menjadi tumpuan lini serang Thailand. Dengan nilai transfer Rp3,48 miliar, Gustavsson menjadi aset berharga bagi Nara Club maupun Timnas Thailand.
Thailand Semakin Kuat di Grup A
Berkat kemenangan ini, Thailand semakin mengukuhkan posisinya di Grup A. Mereka kini menjadi kandidat kuat untuk melangkah ke babak semifinal Piala AFF 2024.
Patrik Gustavsson diyakini akan terus menjadi ujung tombak andalan dalam laga-laga berikutnya.
Sementara itu, Malaysia harus segera berbenah setelah menelan kekalahan kedua. Peluang mereka untuk lolos dari fase grup semakin kecil, mengingat persaingan ketat di Grup A.