Hal tersebut diungkapkan oleh Christine Grahn selaku kepala kebijakan publik Eropa TikTok, dalam LinkedIn.
"Tidak ada garis akhir dalam hal keselamatan dan keamanan, dan kami akan terus belajar dari komunitas kami, bermitra dengan para ahli dan berusaha untuk melakukan yang lebih baik lagi," ujarnya.
Tak hanya itu, TikTok juga tengah mengembangkan teknologi pembelajaran mesin untuk mendeteksi akun yang dibuat oleh anak di bawah usia 13 tahun, yang tidak diizinkan menggunakan platform ini.
Hingga kini, TikTok telah menghapus sekitar enam juta akun setiap tahun yang melanggar aturan usia.
Namun pengguna yang merasa akunnya dihapus secara keliru dapat mengajukan banding.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.