POSKOTA.CO.ID - Mundurnya Miftah Maulana dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden diharapkan Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih sebagai pembelajara bagi pejabat dalam beretika di publik.
"Semoga peristiwa ini, menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat, terutama pejabat publik untuk mengedepankan etika dalam menyampaikan pendapat,” ungkap Abdul Fikri Faqih kepada wartawan, Jumat 6 Desember 2024.
Fikri pun mengingatkan terkait kasus yang menimpa Miftah agar menjadi pembelajaran bagi semua pejabat di tanah air agar menjaga sikap saat bertemu masyarakat.
“Sungguh pun mungkin yang bersangkutan sudah menyampaikan permohonan maaf, sudah mundur, tetapi benar-benar untuk tidak diulangi, dan juga bukan hanya untuk yang bersangkutan tetapi pejabat lain, tidak hanya di eksekutif, tapi juga di legislatif agar tidak terulang kejadian serupa,” pesan Fikri.
Menurut Fikri, sebaiknya pejabat negara dan pendakwah menjadi panutan atau contoh bagi masyarakat.
“Yang bersangkutan, apa pun statusnya (saat itu) adalah pejabat negara, nah oleh karenanya nampaknya juga relevan apa tidak sebaiknya ada ketentuan-ketentuan protokoler kode etik pejabat publik sehingga tidak sampai menyakiti hati masyarakat,” sarannya.
Menurut Fikri, tindakan yang dilakukan oleh Miftah merupakan perundungan verbal yang berpotensi memecah kerukunan.
“Di Komisi VIII DPR, ada yang menyampaikan bahwa memang kerukunan itu harus kita usahakan bersama. Kita yang seagama saja, lantaran status ekonomi yang berbeda, lantas saling menghina atau melecehkan, bagaimana hendak merukunkan elemen bangsa dengan agama yang berbeda, bahkan dengan suku yang berbeda?" sesal Fikri.
Diberitakan sebelumnya, tekad Miftah sudah bulat untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Padahal Miftah baru dilantik Presiden Prabowo Subianto kurang dari 1,5 bulan.
Pengunduran dirinya itu imbas dari viralnya videonya ketika menggelar pengajian akbar diduga menghina dengan perkataan goblok kepada pedagang es teh di acara Magelang Bersholawat, Rabu, 20 November 2024 lalu.
Namun video tersebut viral, Rabu, 4 Desember 2024. Hingga banyak pihak yang mendesak Miftah untuk mengundurkan diri. Bahkan sampai ada yang menggelar petisi untuk pengunduran diri Miftah dari jabatannya tersebut.