Harga Emas Sepanjang Tahun 2024 Melonjak, Ini Prediksinya di Tahun 2025

Kamis 05 Des 2024, 08:51 WIB
Apakah kenaikan harga emas ini akan terus berlanjut pada 2025? (Pinterest)

Apakah kenaikan harga emas ini akan terus berlanjut pada 2025? (Pinterest)

POSKOTA.CO.ID -  Emas kembali menjadi primadona investasi pada 2024. Dengan kenaikan harga mencapai 30 persen secara tahunan, emas berhasil melampaui pertumbuhan harga komoditas lain, seperti tembaga, minyak kelapa sawit, dan minyak mentah.

Tidak mengherankan jika banyak investor dan bank sentral berlomba-lomba memborong logam mulia ini sebagai lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global.

Pada pertengahan November 2024, harga emas dunia tercatat sebesar 2.567 dollar AS per troy ons, melonjak tajam dari 1.967 dollar AS per troy ons pada periode yang sama tahun lalu.

Ini menandai pertumbuhan luar biasa dibandingkan rata-rata kenaikan harga tahunan emas selama lima tahun terakhir yang hanya sekitar 11,5 persen.

Menurut penelitian Goldman Sachs, ada beberapa faktor utama di balik lonjakan ini. Ketidakpastian yang disebabkan konflik geopolitik, seperti perang Rusia-Ukraina dan ketegangan Israel-Palestina, serta perlambatan ekonomi global akibat inflasi pascapandemi, menjadi pemicu utama.

Tahun politik yang penuh risiko pada 2024, termasuk pemilu presiden AS yang dimenangkan kembali oleh Donald Trump, juga menambah kekhawatiran pasar.

Dominasi Bank Sentral dalam Permintaan Emas

Lonjakan harga emas ini turut didukung oleh peningkatan pembelian emas oleh bank sentral, khususnya dari negara berkembang.

Berdasarkan data World Gold Council, permintaan emas oleh bank sentral mencapai 1.081 ton pada 2022, hampir dua kali lipat dari 450 ton pada 2021. Tren ini terus berlanjut hingga 2024, di mana bank sentral telah membeli hampir 700 ton emas hingga kuartal ketiga.

Peneliti Goldman Sachs, Lina Thomas, menjelaskan bahwa langkah ini sebagian besar disebabkan pembekuan aset bank sentral Rusia oleh negara Barat pada 2022.

Situasi ini membuat banyak negara berkembang, seperti Tiongkok dan India, meningkatkan cadangan emasnya untuk mengurangi ketergantungan pada aset berbasis dolar AS.

Bank sentral negara maju, seperti AS, Jerman, dan Perancis, sudah memiliki cadangan emas yang signifikan, mencapai 70 persen dari total cadangan devisa mereka.

Berita Terkait

6 Cara Mudah Melihat Spotify Wrapped 2024

Kamis 05 Des 2024, 09:09 WIB
undefined

News Update