Jika sebuah lowongan pekerjaan menawarkan gaji yang sangat tinggi, sebaiknya hati-hati.
Cobalah mencari informasi mengenai gaji rata-rata untuk posisi tersebut di daerah sekitar.
Biasanya, perusahaan besar atau BUMN tidak mencantumkan gaji secara langsung dalam iklan lowongan pekerjaan, dan informasi tersebut baru diberikan saat interview.
Jika ada tawaran gaji yang terlalu menggiurkan, terutama dengan bonus dan tunjangan yang berlebihan, itu bisa jadi indikasi penipuan.
3. Alamat yang Tidak Jelas dan Meminta Uang Administrasi
Waspadalah jika kamu diminta untuk melakukan interview di lokasi yang berbeda dari yang tertera dalam iklan lowongan pekerjaan atau jika kamu diminta membayar uang administrasi.
Penipu sering kali menggunakan alasan administrasi atau biaya training untuk meminta uang dari korban.
Pastikan untuk memeriksa alamat perusahaan melalui Google Maps dan mencari tahu apakah perusahaan tersebut benar-benar ada di lokasi yang disebutkan.
4. Menghubungi Langsung dengan Bahasa yang Tidak Formal
Hati-hati jika ada yang menghubungi kamu secara langsung, baik lewat telepon atau pesan WhatsApp, dengan menawarkan pekerjaan.
Banyak penipu yang menggunakan cara ini, terutama untuk lowongan pekerjaan freelance yang bisa dikerjakan dari rumah.
Mereka sering menggunakan bahasa yang kurang formal atau terburu-buru, bahkan mengabaikan persyaratan yang biasanya ketat.
Perusahaan besar cenderung lebih profesional dalam berkomunikasi, jadi jika kamu merasakan ada yang tidak beres, sebaiknya lebih berhati-hati.
5. Mengirimkan Link untuk Pendaftaran
Salah satu ciri penipuan lowongan pekerjaan adalah ketika kamu diminta untuk mendaftar melalui link tertentu, baik itu di media sosial atau email.